Satu PDP Asal Limapuluh Kota Meninggal Di RSAM Bukittinggi

  • Bagikan
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Limapuluh Kota Yulva Roza bersama Kepala BPBD Jhoni Amir beberapa waktu lalu di Posko COVID-19 Limapuluh Kota. ANTARA/Akmal Saputra
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Limapuluh Kota Yulva Roza bersama Kepala BPBD Jhoni Amir beberapa waktu lalu di Posko COVID-19 Limapuluh Kota. ANTARA/Akmal Saputra

Sarilamak (Berita): Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat meninggal di Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi, Jumat (17/4), sekitar pukul 13.30 WIB.

Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Limapuluh Kota Yulva Roza di Sarilamak, Jumat, mengatakan, pasien berjenis kelamin perempuan itu merupakan warga Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Sebelum dirujuk ke RSAM Bukittinggi dan masuk ruang isolasi pada 16 April, pasien berusia 57 tahun ini sempat mengalami demam,” katanya.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium. Tapi untuk penyelenggaraan jenazah akan tetap dilakukan dengan mengikuti protokol standar pemakaman bagi korban COVID-19.

Pasien tersebut belum diketahui kapan akan dimakamkan. Namun pemakaman itu sendiri nantinya langsung dilaksanakan oleh petugas medis dari RSAM Bukittinggi.

“Saya belum tahu kapan dimakamkan. Saat ini saya tengah mengurus terkait ini,” kata dia.

Data saat ini di Limapuluh Kota yang dilihat dari laman covid19.limapuluhkotakab.go.id pukul 19.07 WIB, secara keseluruhan ada 250 orang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Dari angka tersebut terdapat 218 yang telah selesai dipantau, sehingga saat ini tinggal 32 orang warga Limapuluh Kota yang masih dalam status pemantauan.

Sedangkan untuk Pasien Dalam Pemantauan (PDP) secara keseluruhan ada sebanyak 16 orang, dengan rincian dua orang masih dalam perawatan, 12 orang isolasi di rumah dan dua lainnya sudah dinyatakan negatif.(Ant).

Berikan Komentar
  • Bagikan