Sinabung Meletus Petani Karo Merugi Rp 41,8 Milyar

  • Bagikan
Kadis Pertanian Karo Ir. Metehsa Purba dan Kepala Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura Provsu Ir. H. Dahler Lubis dan Kepala BPBD Provinsi Sumut H. Riadil Akhir Lubis sedang memperhatikan tanaman kentang yang terpapar material debu vulkanik yang mengalami fuso. Poto: Panitra Nedy.
Kadis Pertanian Karo Ir. Metehsa Purba dan Kepala Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura Provsu Ir. H. Dahler Lubis dan Kepala BPBD Provinsi Sumut H. Riadil Akhir Lubis sedang memperhatikan tanaman kentang yang terpapar material debu vulkanik yang mengalami fuso. Poto: Panitra Nedy.

TANAH KARO (Berita): Letusan Gunungapi Sinabung yang membentuk kolom abu setinggi 5 Km merugikan petani Karo Rp 41,8 miliar. Tabulasi kerugian ini diperoleh Dinas Pertanian Kabupaten Karo berdasarkan penyebaran material debu vulkanik yang masih panas dan merusak tanaman pertanian seluas 1.483 hektar di wilayah Kec. Naman Teran, Merdeka, Berastagi dan Dolatrakyat.

Hal ini disebutkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Ir. Metehsa Purba kepada Waspada, Selasa (11/8) di perladangan Sukatepu Kec. Naman Teran.

Hasil pendataan petugas pertanian di lapangan kata Metehsa Purba, ada 23 komuditi pertanian yang mengalami kerusakan level ringan, sedang dan berat. Dinas Pertanian Karo merekomendasikan penggunaan blower untuk menyingkirkan debu yang melekat pada daun-daun dan batang tanaman.

Selanjutnya dilakukan penyiraman dengan air bersih dan penyemprotan fungisida dan zat daun agar tunas muda muncul kembali agar tidak terhalang proses fotosintesis.
katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu Ir. H. Dahler Lubis MMA kepada Waspada menyebutkan, sebagai tahap awal bantuan yang disalurkan dari Provinsi Sumut adalah blower dan fungisida, secepatnya akan di kirim ke Karo.

Selanjutnya, “kita akan menginventarisir kebutuhan petani paska erupsi terutama yang paling mendesak. Dinas Pertanian Provinsi sudah programkan di musim Covid-19 ada tanaman jagung, tetapi tanaman jagung tak kena di sini. Tomat dan Cabai juga ada. Tetapi yang jelas, dalam meringankan beban petani Karo, kita akan ada di sana. Tetapi yang tertutama kita berharap turun hujan untuk membersihkan tanaman petani, “ jelasnya.

Kepala BPBD Provinsi H. Riadil Akhir Lubis Msi menyebutkan, peristiwa ini kategori bencana alam maka yang terutama adalah penyelamatan manusia. Petani Karo dalam hal ini harus mengikuti protokol kesehatan berupa penggunaan masker dan perlindungan mata, supaya terbebas dari penyakit Ispa.

Salah seorang petani dari Desa Sukatepu menyebutkan, pengalamannya bertanam kentang sejak 2010, 2013 hingga 2020, menyebutkan sebenarnya tanaman kentang yang terdampak paparan material debu vulkanik masih bisa diselamatakan dengan perlakuakn khusus, jelasnya.

Pantauan Waspada, tanaman kentang yang ditaksir umurnya 55 hari itu sudah mengalami kerusakan cukup parah, bahkan ada tanaman kentang yang berada di sebelahnya akan terkena fuso (gagal panen) sebab kerusakan tanaman sangat berat. (Wsp).

Berikan Komentar
  • Bagikan