MEDAN (Berita): Band Slank, Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) yang didirikan oleh Gojek, bersama dengan platform penggalangan dana online ‘Kitabisa’ hari ini meluncurkan penggalangan dana publik melalui gerakan #SumbangSuara dengan target minimum Rp15 miliar.
Dian L.Toruan, Head of Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Sumbagut kepada wartawan Kamis (30/4) mengatakan penggalangan dana ini didedikasikan untuk para pekerja yang penghasilan hariannya rentan menurun akibat sepinya jalanan karena pandemi COVID-19, seperti pedagang asongan, musisi jalanan, pemulung, tukang parkir, hingga supir angkot, taksi, ojek pangkalan dan online dari berbagai aplikator.
Periode penggalangan dana #SumbangSuara akan berlangsung dari 29 April hingga 30 Juni 2020 yang dapat diakses di situs Kitabisa (kitabisa.com/sumbangsuara), laman Slank di Kitabisa (kitabisa.com/slanksumbangsuara) atau klik banner Sumbang Suara di aplikasi Gojek. Dana yang terkumpul dari masyarakat akan disalurkan dalam bentuk paket sembako senilai Rp100 ribu yang akan dibagikan ke kelompok pekerja harian yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebagai salah satu pemrakarsa gerakan #SumbangSuara, Ketua Yayasan Anak Bangsa Bisa, Monica Oudang menyatakan ekonomi Indonesia ditopang oleh para pekerja yang mengandalkan penghasilan harian untuk bertahan hidup.
Slank mengatakan pihaknya terinspirasi untuk berkolaborasi dengan Yayasan Anak Bangsa Bisa dan Kitabisa saat menemukan video seorang mitra driver Gojek yang juga seorang Slankers, yang viral di Twitter. Di lagu tersebut, mitra driver Gojek tersebut menyanyikan lagu kami yang berjudul ‘Ku Tak Bisa’ sambil menampilkan foto-foto para mitra driver Gojek yang sedang membantu sesama dengan membagikan makanan atau sembako.
CEO Kitabisa.com, Alfatih Timur mengatakan “Kitabisa percaya Indonesia tidak pernah kehilangan orang baik. Bahkan di masa sulit seperti sekarang, kebaikan ini justru berlipat ganda.
Pria yang kerap dipanggil Timmy ini menambahkan pihaknya mendukung gerakan #SumbangSuara untuk membantu mereka yang kehilangan penghasilan akibat pandemi COVID-19. (Wie)