BIREUEN (Berita): Para petani semangka di lahan areal persawahan ,memanen atau memetik hasil sebelum tibanya waktu panen ,takut terendam banjir lagi,ujar petani diwakili Marzuki, Selasa Pagi (05/05),kepada Berita.
Agar tidak terlalu rugi,menurut petani semangka di kawasan Gampong Cot Bate Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen,pemanen lebih awal ,yang seharusnya satu pekan lagi,tambah Marzuki didampingi Arjani bersama Ishak.
Tanaman semangka yang ditanam di sawah, sudah panen padi ,dua bulan lalu,ada sebagian terendam banjir akibat hujan lebat beberapa hari lalu,untuk menutupi biaya operasional,harus panen secepatnya dari masa panen buah semangka.
Panen lebih awal,tidak sesuai target berat semangka seharusnya 3 sampai 4 Kilogram/buah,dihargai Rp 1700 sampai Rp 1800/Kg,tetapi berat 2,2 Kg hanya dihargai Rp 1500 sampai Rp 1600/Kg,dijual kepada agen yang diambil dilokasi areal sawah Rot Tonong.
Penyebab ruginya para petani karena gagal memanen pada waktunya ,seharusnya mereka memanen seminggu lagi namun sudah duluan terendam akibat hujan deras ,selama beberapa hari belakangan melanda daerah Bireuen sehingga hasilnya tidak mencapai target 3-4 kilogram perbuah,hanya 2,2 Kg/buah
Usaha menyelamatkan buah semangka,dari rendaman air hujan,sudah dilakukan dengan cara membuang air dengan pompa mesin.
Namun hujan deras terus terjadi tidak mampu dilakukan,buah semangka sebagian besar terendam,makanya, cepat kami panen sebelum waktunya.
Kebiasaan para petani di sana usai panen padi di sawah,langsung tanam semangka untuk peluang pasar bulan suci ramadhan 1441 Hijriah,banyak permintaan,diharapkan untung yang banyak dengan harga tinggi, ternyata begini,ungkap Marcos bersama istrinya,sedih,(RJ).