TNI AL Tangkap 20 Migran Ilegal Di Perairan Tanjung Siapi-Api

  • Bagikan
PERSONEL Tim F1QR Lanal Tanjungbalai sedang memeriksa para pekerja migran illegal di atas kapal nelayan di perairan Tanjung Siapiapi Kabupaten Asahan, Minggu (26/4). (/Ist).
PERSONEL Tim F1QR Lanal Tanjungbalai sedang memeriksa para pekerja migran illegal di atas kapal nelayan di perairan Tanjung Siapiapi Kabupaten Asahan, Minggu (26/4). (/Ist).

TANJUNGBALAI (Berita): Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Tanjungbalai, Asahan Lantamal I, Koarmada I menangkap kapal nelayan jenis sampan yang membawa 20 orang pekerja migran tanpa dokumen resmi (Ilegal) yang melakukan perjalanan tidak resmi dari Negara Malaysia menuju Indonesia tepatnya di perairan Tanjung Siapi-Api Kab. Asahan, Minggu (26/04) dinihari.

Komandan Lanal Tanjungbalai Asahan, Letkol Laut (P) Dafris Datuk Syahrudin, M. Sc (M. S) menyebutkan, penangkapan terhadap 20 orang pekerja migran ilegal tersebut Tim F1QR berawal informasi dari masayarakat dan Lanal Tanjungbalai langsung menindaklanjuti dengan melakukan pergerakan serta pengejaran menggunakan Kapal Patkamla (Patroli Keamanan Laut) TBA I-1-61.

“Sekira Pukul 01.30 Tim mengamankan kapal nelayan yang dicurigai dan langsung menangkap kapal nelayan tersebut selanjutnya diperiksa dan dibawa ke Posmat Bagan Asahan, Lanal TBA guna pemeriksaan lanjutan,” ujar Danlanal.

Setibanya di Posmat Bagan Asahan, seluruh penumpang kapal diperiksa dengan menerapkan protap pemeriksaan pada saat Pandemi COVID-19 oleh Satgas COVID-19 Lanal Tanjungbalai, Asahan.

Pemeriksaan kesehatan, pengukuran suhu badan dan penyemprotan cairan disinfektan kepada penumpang, barang bawaan maupun kapal yang digunakan tetap dilakukan sebagai antisipasi penyebaran virus korona yang datang dari luar negeri.

Danlanal menambahkan 20 TKI Ilegal yang diamankan dinihari tadi terdiri 13 Orang Laki-Laki dan 7 orang Wanita termasuk 1 balita Perempuan.

Saat ini dalam kondisi baik setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan awal oleh Tim Kesehatan Lanal TBA serta pemeriksaan kapal, ABK dan TKI selanjutnya ABK dan semua TKI Ilegal tersebut diserahkan ke Satgas COVID-19 Kota Tanjungbalai untuk penanganan lanjutan terkait dengan pandemi corona.

Terpisah, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) I Belawan, Laksma TNI Abdul Rasyid, S.E., M.M., melalui keterangannya di Belawan mengatakan TNI AL, dalam hal ini Lantamal I Koarmada I melalui Pangkalan Angkatan Laut di Wilayah Kerjanya, tidak akan mengendorkan pengawasan terhadap jalur-jalur masuk secara Ilegal melalui laut.

Patroli rutin, patroli intelijen tetap dilakukan dan intensitasnya dinaikan.

“Kita tidak akan mengambil resiko besar pada waktu seperti saat ini, dimana negara sedang mewaspadai Pandemi Covid-19 terutama penyebarannya yang dikhawatirkan datang dari luar negeri, TNI AL Khususnya Lantamal I Koarmada I melalui lanal-lanal jajarannya akan terus meningkatkan tugas patroli yang merupakan hal rutin dilaksanakan terutama di tempat-tempat yang disinyalir menjadi jalur-jalur masuk secara Ilegal.

Selain penyelundupan TKI Ilegal yang akhir-akhir ini marak terjadi di Tanjungbalai, Danlantamal juga tetap mewaspadai kemungkinan penyelundupan lainnya seperti Komoditi dan Narkoba, seperti diketahui, jalur laut juga merupakan sarana penyelundup dalam memasukan barang haram dari luar negeri ke Indonesia.

“Dalam beberapa pekan terakhir Lantamal I sudah kesekian kali mengamankan TKI yang kembali dari Malaysia dan itu selalu menjadi perhatian dan meningkatkan patroli. (waspada id)

Berikan Komentar
  • Bagikan