Tokoh Adat Peusijuk Camat Kuala Dan Pasar Ikan Induk Tradisional

  • Bagikan
Camat Kuala saat ditepungtawar tokoh adat setempat (Berita Sore Rizal Jibro)
Camat Kuala saat ditepungtawar tokoh adat setempat (Berita Sore Rizal Jibro)

BIREUEN (Berita): Tgk Mukhtar Cot Lagasawa “ Peusijuk “ ( Tepungtawar) Kepala Pemerintahan Kecamatan Kuala ( Camat Kuala ) Musni Syahputra,S.IP,M.Ec,Dev didampingi Sekcam Kuala Drs Zulfikar ( Pedi ) berikut Pasar Induk Kuala sebagai sempena pelaksanaan operasional pasar Induk Kecamatan Kuala di Cot Unoe Kabupaten Bireuen, Senin( 31/08).

Prosesi peusijuk pasar ikan induk tradisional Kecamatan Kuala yang berlokasi di Tutu Lhok Reuling perbatasan Cotbatee – Cot Unoe  dihadiri seluruh pedagang ikan, para Keuchik kawasan Kecamatan Kuala, tokoh masyarakat setempat Camat Kuala, Tuha Peut sejumlah gampong, kawasan Kecamatan Kuala dan banyank tamu lainnya yang hadir. 

Teungku Mukhtar Cot Sawa menyebut, Peusijuk merupakan salah satu tradisi masyarakat Aceh yang masih dilestarikan dan dipraktekkan. Peusijuek ini sebagai sebuah budaya yang telah menjadi bagian dari Islam, khususnya masyarakat Islam di Aceh. 

Peusijuk tambahnya diyakini dan beroperasi menjadi sebuah kepercayaan yang mampu menyatu dan melebur dalam berbagai peradaban dan kebudayaan, dan dapat diterima oleh berbagai bangsa dan peradaban. 

” Peusijuek diyakini oleh masyarakat Aceh sebagai salah satu ritual yang dikaitkan dengan kepercayaan terhadap agama, karena peusijuek tersebut sarat dengan nilai-nilai agama, yang mesti dijalankan. “ Sebut Teungku Mukhtar. 

 Sekcam Kuala Drs Zulfikar ( Pedi) mengatakan jika ditilik dari 3 (tiga) unsur, yaitu Pelaku Peusijuek yang biasanya dilakukan oleh para tengku dan tengku inong, yang paham agama. Kedua, momen peusijuek, dilakukan ketika akan berangkat haji, pernikahan/walimah, dan khitanan, peresmian sesuatu dan termasuk menerima tamu . Dan yang ketiga doa peusijuek, ditujukan kepada Allah SWT, dengan menggunakan doa-doa yang dari al Quran dan Sunnah. 

Seusai prosesi acara peusijuk seluruh tamu makan bersama dengan menu “ Kuah Beulangeng “ sebagai memperatkan tali sitaturrahim namun tetap eksis memperhatikan protocol kesehatan(RJ).

Berikan Komentar
  • Bagikan