Tourism Malaysia Tawarkan Wisata Gastronomi Di Medan

  • Bagikan
Ibu-ibu yang tergabung dalam Persatuan Wanita Kementerian Luar Negeri (Perwakilan) Malaysia demo masak pada acara "Malaysia Culinary Diary" di halaman Kantor Konsulat Jenderal Malaysia di Jalan Diponegoro Medan Senin (30/8). beritasore/laswie wakid
Ibu-ibu yang tergabung dalam Persatuan Wanita Kementerian Luar Negeri (Perwakilan) Malaysia demo masak pada acara "Malaysia Culinary Diary" di halaman Kantor Konsulat Jenderal Malaysia di Jalan Diponegoro Medan Senin (30/8). beritasore/laswie wakid

MEDAN (Berita):  Dalam perkembangan dunia pariwisata, saat ini salah satu niche market yang paling populer adalah wisata gastronomi yang ditawarkan ke Sumatera Utara, khususnya Medan melalui ajang “Malaysia Culinary Diary”.

Wisata gastronomi merupakan bagian dari pasar budaya dan ekowisata. Wisata gastronomi tidak hanya menikmati cita rasa pada hidangan makanan, tetapi juga menggali informasi mengenai sejarah, budaya, dan praktik keseharian masyarakat suatu kawasan sehingga satu makanan tercipta.

Setiap negara bagian di Malaysia memiliki hidangannya sendiri dan beberapa hidangan mungkin berbeda dari negara bagian lain.

Malaysia Culinary Diary yang diadakan di Konsulat Jeneral Malaysia Medan Senin (30/8) mencoba untuk menyajikan wisata gastronomi di tengah kerinduan masyarakat melancong ke negeri jiran.

Malaysia Culinary Diary diadakan tertutup dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan yang hanya dihadiri oleh beberapa tamu undangan saja.

Malaysia Culinary Diary merupakan program Tourism Malaysia Medan yang diadakan melalui Podcasts di Move Online Radio yang disiarkan di laman Facebook Tribun Medan.

Tujuan program ini adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan masakan lokal Malaysia yang terkenal dan digemari oleh pelancong Indonesia, sekaligus memperingati Hari Kebangsaan Malaysia ke-64 yang jatuh pada 31 Agustus 2021.

Malaysia Culinary Diary diresmikan  Konsul Jeneral Malaysia Medan Aiyub Omar.

Saat membuka acara, dirinya menyampaikan rasa syukur karena di tengah pandemi saat ini, pergerakan manusia yang telah dibatasi, namun masih tetap berupaya melakukan promosi walaupun secara sederhana dan tertutup.

Ia berharap acara ini dapat menambah pemahaman tentang kuliner Malaysia dan asal usulnya, agar tertarik datang ke Malaysia.

Acara Malaysia Culinary Diary ini memperkenalkan sedikit kuliner khas Malaysia. Karena Malaysia terdiri dari beragam etnis, jadi makanannya juga dipengaruhi oleh etnis.

Perkenalan kuliner ini juga untuk menambah pengetahuan masyarakat Medan agar tertarik datang ke Malaysia. Biasanya orang Medan suka ke Penang untuk menikmati nasi kandar.

Tapi sebenarnya masih banyak kuliner lain di Malaysia yang wajib dicicipi jika datang ke sana. Malaysia terdiri atas beberapa negara bagian, jadi kulinernya pun diplomasi dimana batas kerajaan terkait langsung dengan sejumlah negara seperti Thailand, Taiwan, Kamboja dan sebagainya, termasuk Indonesia. “Food diplomasi ini merupakan alat menarik wisatawan,” terang Aiyub.

Sementara itu, dalam kata sambutannya, Konsul Pelancongan Malaysia, Hishamuddin Mustafa mengatakan sama seperti Indonesia, Malaysia memiliki banyak destinasi wisata seru, dengan harga yang terjangkau dan kemudahan-kemudahan lainnya seperti bahasa yang mirip dan mudah dimengerti, dan lokasi-lokasi kuliner yang nyaman dengan harga yang bervariasi.

Setiap negara bagian di Malaysia memiliki hidangan khasnya masing-masing, seperti di Johor dengan Laksa Johor, Kedah juga dikenali sebagai “Rice Bowl of Malaysia” terkenal dengan nasi ulam dan laksam, Pahang dengan gulai patin tempoyaknya dan pudding diraja, Penang dengan nasi kandar dan asam laksa, Terengganu dengan nasi dagang dan rojak pateh. “Masih banyak lagi kuliner unik dan khas di Malaysia”, ujarnya.

Hidangan yang tersaji dalam Malaysia Culinary Diary ini adalah hasil masakan dari Persatuan Wanita Kementerian Luar Negeri (Perwakilan) Konsulat Jeneral Malaysia Medan, ADABI Multi Alam Prima Rasa, dan GH Corner Restaurant.

Saat memasuki kawasan acara Malaysia Culinary Diary, tamu akan merasa seperti sedang berada di Malaysia, karena memang acara ini didisain untuk memberi kesan Malaysia yang kental, mulai dari tenda, ornamen, dan pakaian melayu yang dikenakan panitia acara.

Terdapat tiga menu utama yang disajikan dalam Malaysia Culinary Diary, yaitu Nasi Dagang beserta acar mentah, gulai ikan tongkol dan gulai ayam, serta hidangan pencuci mulut, puding diraja.

Pengerusi Persatuan Wanita Kementerian Luar Negeri (Perwakilan), Puan Hasniza Hasan mengatakan, Nasi Dagang merupakan menu yang sangat populer di Terengganu dan Kelantan.

 “Nasi Dagang salah satu makanan utama daripada beratus-ratus jenis makanan yang telah tersenarai sebagai makanan warisan kebangsaan.

Kedudukan nasi dagang dalam senarai makanan warisan kebangsaan adalah setara dengan nasi lemak, nasi kerabu, nasi kunyit (pulut kuning) serta nasi goreng,” ujarnya menjelaskan.

Sedangkan puding diraja terkenal di negeri Pahang terutama di daerah Pekan. Hasniza menjelaskan, Mulanya, puding diraja adalah hidangan pencuci mulut khas di dalam istana sahaja, dan hanya menjadi hidangan keluarga diraja dalam majlis-majlis istimewa.

Dahulu, hidangan puding diraja tidak boleh dibuat di luar istana, hanya boleh dibuat di dalam istana.

“Kini puding diraja sudah boleh dinikmati di luar istana”, ujarnya menjelaskan asal usul puding diraja.

Selain tiga menu utama tersebut, ADABI juga menyediakan masakan dengan bumbu khas ADABI, yaitu pisang goreng crispy dan ayam goreng yang merupakan produk terbaru ADABI, lengkap dengan minuman asam jawa yang sangat segar.

GH Corner Restaurant juga menyajikan hidangan istimewa khas Malaysia, yaitu roti canai khas Malaysia dan teh tarik.

Malaysia Culinary Diary (MCD) merupakan awareness program di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia. Ia berharap MCD dapat menjadikan Malaysia sebagai pilihan berlibur yang utama atau top mind destination ketika perbatasan dibuka untuk turis mancanegara, terutama dari Indonesia.

Maka, jika ada pertanyaan seputar wisata ke Malaysia dapat menghubungi Kantor Tourism Malaysia di Konsulat Jeneral Malaysia Medan Jalan Diponegoro nomor 43, ataupun melalui telpon 0614523192, jangan lupa follow facebook @Tourism Malaysia Medan dan Instagram @tourismmalaysiamedan untuk mengetahui info dan program terbaru dari Tourism Malaysia.

Di tahun 2019, sebanyak 3.62 juta warga Indonesia melancong ke Malaysia, total pendapatan Malaysia dari turis yang melancong sebanyak 86.14 miliar ringgit.

Pendapatan terbesar Pariwisata Malaysia berasal dari sektor shopping, akomodasi, dan kuliner atau food & beverages.

Sebesar 13,3 persen dari seluruh pendapatan pariwisata Malaysia berasal dari sektor kuliner atau food & beverages, yang mencapai 11,4 miliar ringgit.

Menurut data tahun 2019, pelancong Indonesia yang datang ke Malaysia, rata-rata berkunjung selama 5 hari dan menghabiskan sebanyak 12.9 miliar ringgit, dengan komponen kuliner atau food & beverages sebesar 11,8 persen. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *