MADINA (Berita): Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mandailing Natal, telah mendapat alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang jalan senilai Rp7,8 miliar untuk pembangunan jalan hotmix ruas jalan Simpang Siobon-Aekmata, Kec. Panyabungan 2024.
Agar tidak ada kendala saat pelaksanaan pekerjaan, Dinas PUPR Madina Kamis (9/11) melaksanakan long segmen di Desa Aekmata dihadiri masyarakat dan kepala desa.
Kegiatan long segmen dihadiri Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution didampingi Kepala Dinas PUPR Elpi Yanti Sari Harahap, ST Asisten I, Kepala Dinas Perkim, Kadis Perikanan serta sejumlah pejabat yang turut dalam rombongan.
Pada pertemuan itu, Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution di depan masyarakat memastikan, pembangunan ruas jalan ini akan dibangun secara bertahap 2024. Wabup Madina meminta dukungan masyarakat dalam proses pembangunan jalan itu.
“Saya berharap masyarakat mendukung pembangunan jalan ini termasuk masalah pembebasan lahan nantinya,” kata Atika.
Andi selaku Kepala Desa Aekmata mengataksn, masyarakat akan mendukung sepenuhnya proses demi proses demi terlaksananya pembangunan jalan ke desa mereka.
“Meski anggaran untuk pembangunan jalan ke desa kami belum sepenuhnya bisa menyelesaikan panjang jalan, namun harapan kami, 6,5 km panjang jalan Desa Aekmata ini nantinya sudah bisa dinikmati masyarakat,” kata Andi.
Di depan Wakil Bupati, ia mengaku, persoalan jalan menjadi perasoalan utama desa mereka, sehingga masyarakat dengan jaminan kepala desa akan mempermudah semua persyaratan pembangunan jalan ini termasuk masalah pembebasan lahan apabila memang diperlukan.
Dari keterangan Kepala Dinas PUPR Madina Elpi Yanti Harahap, ruas jalan Simpang Siobon-Aekmata ini akan dikerjaka 2024 sekira 3,5 km dengan anggaran Rp7,8 miliar sumber dana DAK bidang jalan
Elpi juga menjelaskan, tahapan perencanaan pembangunan jalan ini sudah berjalan, petugas telah melakukan pengukuran sehingga ke depan diharap semua proses tidak ada kendala.
Long segmen dilaksanakan ini, kata Elpi, termasuk bagian dari pembuktian ke masyarakat bahwa jalan tersebut akan segera di bangun.
Long segmen (penanganan preservasi jalan)
juga sebagai bentuk sosialisasi ke masyarakat sehingga saat proses pembangunan berjalan tidak ada kendala. (irh)