MEDAN (Berita): Bercocok tanam atau berkebun sudah banyak mengalami penyesuaian-penyesuaian dan inovasi. Jika dulu berkebun identik dengan tanah lapang, sekarang sudah banyak teknik termasuk urban farming yang bisa dipraktikkan hanya dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
Metode berkebun di pekarangan ini cocok diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah saat menjadi salah satu pembicara dalam Pelatihan Berkebun di Kota, Rabu (17/6), melalui video konferensi dari Rumah Dinas Wagub Jalan Teuku Daud Medan.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Sumut ini mengangkat tema “Memanfaatkan Ruang Terbatas dan Limbah di Rumah/Sekolah untuk Berkebun Guna Memenuhi Kebutuhan Pangan Rumah Tangga”.
“Apalagi di masa pandemi saat ini, tak bisa dipungkiri perekonomian kian sulit. Berkebun di rumah ini menjadi alternatif untuk membantu kebutuhan pangan kita.
Bahkan mungkin yang punya pekarangan lumayan luas, kalau berkebunnya berhasil bisa juga dijual, menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga,” ujar Wagub, yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Penasehat DPD MDI Sumut.
Meskipun terdengar sederhana, menurut Wagub, bukan tidak mungkin berkebun di pekarangan rumah bisa menghasilkan uang. Wagub berkisah kalau ia menemukan dari sosial media tentang praktik budidaya lele dan kangkung dalam ember.
“Hal-hal seperti ini perlu kita tiru, dengan ember bisa kita budi daya lele sekaligus kangkung. Manfaatkan botol-botol plastic bekas, tak perlu banyak modal yang penting kreatif,” pesannya.
Apresiasi
Wagub kemudian memberikan apresiasi atas pelaksanaan Pelatihan Berkebun di Kota oleh Majelis Dakwah Islamiyah Sumut.
Diharapkan dapat menumbuhkan semangat berkebun yang dimulai dari rumah-rumah. “Saya yakin kalau semua kita punya kebun mini di rumah masing-masing, ketahanan pangan kita pasti terwujud,” tuturnya.
Ketua MDI Sumut M Iqbal Parinduri sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Wagub Musa Rajekshah. Katanya, atas dasar pemikiran itu lah pelatihan ini dilaksanakan.
Untuk menyemarakkan gerakan Sumut Berkebun baik di pekarangan rumah atau sekolah, sehingga nantinya berdampak pada masyarakat yang berdaya dan tangguh karena mampu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.
“Kemudian, kita harapkan peserta pelatihan juga nantinya menjadi agen-agen yang mampu menyosialisasikan gerakan berkebun dari rumah ini kepada sanak saudara maupun lingkungan tetangga di rumah. Apalagi saat ini, sekolah juga masih diliburkan. Kegiatan berkebun bisa menjadi aktivitas untuk mengedukasi anak,” katanya.
Peserta pelatihan terdiri dari para ustaz dan ustazah lingkup MDI Sumut. Sedangkan narasumber yakni Ketua Kelompok Tani Mandiri Edy Koesriady dan akademisi dari UISU Rahmad Stiyabudi. (lin)