MEDAN (Berita): Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui empat pintu masuk pada bulan Februari 2020 mencapai 15.367 kunjungan, anjlok hingga 25,18 persen dibanding yang datang pada bulan Januari 2020 yang mencapai 20.539 kunjungan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi mengatakan hal itu kepada wartawan Senin (13/4).
Ia menyebut jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019, jumlah wisman pada bulan Februari 2020 mengalami penurunan 34,20 persen, dari 23.354 kunjungan pada bulan Pebruari 2019 menjadi 15.367 kunjungan.
“Penurunan jumlah wisman tertinggi pada bulan Pebruari 2020 dibanding bulan sebelumnya,” kata Suhaimi.
Ia menjelaskan penurunan terjadi pada pintu masuk Pelabuhan Laut Belawan sebesar 45,45 persen, melalui pintu masuk Pelabuhan Laut Tanjungbalai Asahan sebesar 44,78 persen, melalui pintu masuk Bandar Udara
Kualanamu Internasional sebesar 25,68 persen dan melalui pintu masuk Bandar Udara Silangit sebesar 9,00 persen.
Selama Pebruari 2020 jumlah wisman yang berkunjung di Sumatera Utara mencapai 15.367 kunjungan, turun 34,20 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2019.
Penurunan jumlah wisman tersebut tertinggi terjadi pada pintu masuk Pelabuhan Laut Belawan yang mengalami penurunan sebesar 79,31 persen, melalui pintu masuk pelabuhan Udara Silangit turun 42,48 persen dan melalui pintu masuk Bandar Udara Kualanamu Internasional turun sebesar 34,16 persen.
“Sedangkan jumlah wisman yang masuk melalui pintu masuk Pelabuhan laut Tanjungbalai Asahan naik sebesar 335,29 persen,” katanya.
Jumlah wisman Januari-Februari 2020 dari empat pintu masuk total sebanyak 35.906 orang, turun 12,25 persen dibanding posisi sama tahun 2019 sebanyak 40.918 orang.
Paling banyak melalui pintu masuk Bandara Kualanamu mencapai 34.691 orang, disusul Bandara Silangit 1.782 orang, Pelabuhan laut Tanjungbalai Asahan 416 orang dan Pelabuhan laut Belawan 17 orang.
Ia menambahkan dari sepuluh negara asal utama wisman pada Pebruari 2020, Malaysia masih mendominasi jumlah wisman yang datang di Sumatera Utara yaitu 46,85 persen, diikuti oleh Belanda 4,94 persen, Singapura 4,65 persen, Jerman 2,62 persen, Inggris 1,66 persen, Perancis 1,61 persen, Amerika
Serikat 1,54 persen, Australia 1,32 persen, India 1,29 persen dan Jepang 1,07 persen.
“Jumlah wisman dari sepuluh negara tersebut adalah 65,19 persen dari total kedatangan wisman di Sumatera Utara,” katanya.
Jumlah kedatangan wisman selama Februari 2020 dari sepuluh negara utama tersebut mengalami penurunan 21,50 persen dibanding bulan sebelumnya.
Demikian juga dari negara lainnya turun 31,23 persen.
Persentase penurunan terbesar terjadi pada wisman asal negara Australia sebesar 62,62 persen.
Sementara itu pada periode Pebruari 2020, jumlah wisman dari sepuluh negara utama tersebut juga mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu dari 13.955 kunjungan pada tahun 2019 menjadi 10.018 kunjungan pada tahun 2020 atau turun sebesar 28,21 persen.
“Persentase penurunan tertinggi terjadi pada wisman asal negara Singapura sebesar 50,24 persen,” jelas Suhaimi.
Tingkat Penghunian Kamar
Suhaimi menjelaskan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Utara pada bulan Pebruari 2020 mencapai rata-rata 45,24 persen, atau turun
2,82 poin dibanding Januari 2020 sebesar 48,06 persen.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang bulan Pebruari 2020 mencapai 1,53 hari atau naik 0,08 poin dibanding bulan Januari 2020 yang mencapai 1,41 hari.
Sementara itu, jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumatera Utara melalui Bandara Internasional Kualanamu selama bulan Februari 2020 mencapai 227.602 orang atau turun 21,20 persen dibanding bulan Januari 2020 yang mencapai 288.819 orang.
Jumlah penumpang angkutan laut antar pulau (dalam negeri) yang berangkat pada bulan ebruari 2020 tercatat sebanyak 9.788 orang atau turun 54,14 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 21.342 orang. (Wie)