10 Tahun Terakhir Sektor Primer Kurang Diminati Investasi

  • Bagikan

JAKARTA (Berita): Data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperlihatkan, bahwa selama 10 tahun terakhir sektor primer kurang diminati investor.

Sektor primer yang terdiri dari pertambangan, tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan selalu menjadi sektor dengan realisasi investasi terendah dan selalu kalah bersaing dari sektor manufaktur (sekunder) dan sektor infrastruktur-jasa (tersier) sejak 2014 hingga 2024.

Perinciannya yaitu pada 2014 realisasi investasi sebesar Rp 463,1 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 91,7 triliun, sektor sekunder Rp 199,1 triliun, dan sektor tersier Rp 172,3 triliun.

Lalu pada 2015, realisasi investasi sebesar Rp 545,4 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 95 triliun, sektor sekunder Rp 236 triliun, dan sektor tersier Rp 214,4 triliun.

Pada 2016, realisasi investasi sebesar Rp 612,9 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 89 triliun, sektor sekunder Rp 335,8 triliun dan sektor tersier Rp 188 triliun.

Pada 2017, realisasi investasi sebesar Rp 692,8 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 124,7 triliun, sektor sekunder Rp 274,8 triliun, dan sektor tersier Rp 293,3 triliun.

Pada 2018, realisasi investasi sebesar Rp 721,3 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 132,1 triliun, sektor sekunder Rp 222,3 triliun, sektor tersier Rp 366,9 triliun.

Pada 2019, realisasi investasi sebesar Rp 809,6 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 128,3 triliun, sektor sekunder Rp 216 triliun, dan sektor tersier Rp 465,3 triliun.

Pada 2020, realisasi investasi sebesar Rp 826,3 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 94,8 triliun, sektor sekunder Rp 272,9 triliun, dan sektor tersier Rp 458,6 triliun.

Pada 2021, realisasi investasi sebesar Rp 901 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 133,3 triliun, sektor sekunder Rp 325,4 triliun, dan sektor tersier Rp 442,3 triliun.

Pada 2022, realisasi investasi sebesar Rp 1.207,2 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 212,6 triliun, sektor sekunder Rp 497,7 triliun, dan sektor tersier Rp 496,9 triliun.

Pada 2023, realisasi investasi sebesar Rp 1.418,9 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 255,5 triliun, sektor sekunder Rp 596,3 triliun, dan sektor tersier Rp 567,1 triliun.

Pada Januari – September 2024, realisasi investasi sebesar Rp 1.261,43 triliun, terdiri dari sektor primer Rp 221,8 triliun, sektor sekunder Rp 515,7 triliun, dan sektor tersier Rp 523,8 triliun.

Dari data-data tersebut memperlihatkan setiap tahunnya sektor primer berkontribusi kurang dari 20% dari total realisasi investasi.

Para investor baik asing maupun dalam negeri lebih memilih menanamkan modal ke sektor sekunder dan tersier. (agt)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *