JAKARTA (Berita): Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, dari 38 provinsi yang di data 26 provinsi mengalami deflasi dan 12 provinsi mengalami inflasi.
Sehingga terjadi deflasi sebesar 0,08% secara nasional, dengan inflasi nasional mencapai 2,51% Year-on-Year. (YoY) pada Juni 2024, atau terjadi penurunan IHK jadi 106,28 pada juni 2024.
Sebagai pengingat, tingkat inflasi Indonesia pada Mei 2024 mencapai 2,84% YoY. Nilai ini lebih rendah dibandingkan posisi April sebesar 3%. Saat itu terjadi deflasi 0,03% pada Mei 2024 secara bulanan.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan, hal ini juga menunjukkan penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,37 pada Mei 2024 menjadi 106,28 pada Juni 2024.
“Deflasi Juni ini lebih dalam dibandingkan Mei dan ini merupakan deflasi kedua pada 2024,” katanya saat Rilis Berita Resmi Statistik Perkembangan Indeks Harga Konsumen Juni 2024 di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Imam menyampaikan kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar pada Juni ialah makanan dan minuman serta tembakau dengan deflasi sebesar 0,49%. Sektor tersebut memberikan andil deflasi sebesar 0,14% pada Juni 2024.
“Komoditas utama penyumbang deflasi ialah bawang merah dengan andil deflasi 0,09%, tomat dengan andil deflasi 0,07%, dan daging ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,05%,” ucap Imam.
Dia jelaskan, deflasi sebesar 0,08% secara bulanan pada Juni disebabkan adanya deflasi pada komponen harga bergejolak sebesar 0,98% dan andil terhadap deflasi sebesar 0,16%.
Imam mengatakan komoditas dengan pengaruh terbesar memberikan andil deflasi dalam komponen bergejolak ialah bawang merah, tomat, dan daging ayam ras. (agt)