MEDAN (Berita): Sampai Oktober 2024, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Sumatera Utara tetap terjaga dengan baik.
Hal itu ditegaskan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sumatera
Utara sekaligus Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumut I, Arridel Mindra
pada Konferensi pers ‘APBN Kita Regional Sumatera Utara bulan Nopember 2024 untuk realisasi 31 Oktober 2024’ di aula Sri Deli Gedung Keuangan Negara Jalan Diponegoro no 30 A Medan Kamis (21/11/2024)
Saat itu Arridel didampingi Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb)
Provinsi Sumut Indra Soeparjanto, Kepala Kanwil DJP Sumut II, Anton Budhi Setiawan,
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai
(DJBC) Sumut Sugeng Apriyanto, dan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sumut Dodok Dwi Handoko.
Arridel bersama pimpinan instansi terkait itu mengumumkan kinerja APBN Regional Sumatera Utara untuk periode sampai akhir
Oktober 2024.
Dari sisi pendapatan, hingga Oktober 2024, telah direalisasikan pendapatan negara sebesar Rp31,84 triliun setara dengan 70,61% dari pagu sebesar Rp45,09 triliun. Dari
total penerimaan tersebut, penerimaan perpajakan mencatat realisasi Rp29,31 triliun atau 68,15 persen dari target.
Pajak Dalam Negeri memberikan kontribusi utama dengan Rp27,98 triliun atau 69,54 persen dari target, yang mencakup Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp14,25 triliun (68,17 persen), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp12,17 triliun (81,31 persen), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp764,07 miliar
(101,22 persen), dan Cukai Rp597,90 miliar (53,34 persen ). Pajak Perdagangan Internasional menyumbang Rp1,33 triliun, dengan realisasi Bea Masuk sebesar Rp1,01 triliun (63,33 persen) dan Bea Keluar Rp325,47 miliar (27,38 persen).
Hingga Oktober 2024, realisasi pendapatan negara menunjukkan capaian yang signifikan
meskipun menghadapi beberapa tantangan. Penerimaan perpajakan merupakan sumber
dominan penerimaan negara, khususnya dari Pajak Dalam Negeri. Dengan realisasi Rp27,98 triliun, penerimaan pajak ditopang dari komponen Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai.
“Tingginya capaian Pajak Bumi dan Bangunan, yang melampaui target dengan persentase 101,22 persen, merupakan bukti nyata dari pengelolaan yang semakin baik di bidang
ini,” jelas Arridel.
Meskipun demikian, kinerja Bea Keluar menghadapi tantangan dengan realisasi yang lebih rendah, tetapi tetap memberikan kontribusi pada penerimaan negara secara keseluruhan.Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan realisasi Rp2,53 triliun atau 121,56 persen dari target.
Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU)
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) juga menunjukkan realisasi yang signifikan, mendukung program-program strategis di tingkat daerah. Dengan kombinasi kebijakan fiskal yang efektif dan distribusi yang merata, pemerintah terus mendorong pertumbuhan yang inklusif di seluruh pelosok negeri. (wie)