MEDAN (Berita): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara menilai
kinerja sektor jasa keuangan dan perekonomian daerah secara umum terus
menunjukkan perkembangan yang solid dan berkelanjutan.
Perekonomian Sumatera Utara bertumbuh sebesar 5,03 persen pada tahun 2024,
mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian 5,01 persen pada tahun
sebelumnya. Akselerasi ini mencerminkan pemulihan ekonomi yang telah kembali
mencapai tingkat prapandemi.
“Dari sisi pengeluaran, ekspor, investasi serta konsumsi pemerintah menjadi kontributor utama terhadap laju pertumbuhan tersebut,” kata Khoirul Muttaqien, Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara Selasa (22/4/2025).
Kinerja ekspor mengalami penguatan seiring dengan meningkatnya harga komoditas unggulan daerah, antara lain crude palm oil (CPO), karet dan kopi, di pasar internasional.
“Sektor jasa keuangan juga terus berperan penting dalam mendorong perekonomian
Sumatera Utara. Penyaluran kredit melanjutkan tren pertumbuhan yang meningkat,” jelas Muttaqien.
Risiko kredit tetap terjaga dengan tingkat non-performing loan (NPL) yang rendah.
Kredit produktif khususnya menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang tinggi pada
akhir tahun 2024.
Lanjut hingga awal tahun 2025, menunjukkan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha dalam ekspansi bisnis serta dukungan perbankan yang lebih kuat terhadap sektor-sektor produktif, sejalan dengan pemulihan ekonomi dan prospek investasi yang membaik.
Dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang tetap solid dan didukung oleh peran
strategis sektor jasa keuangan, Provinsi Sumatera Utara menunjukkan tingkat
resiliensi yang tinggi dalam merespons dinamika ekonomi, baik di level nasional
maupun global.
Muttaqien menyebut keberlanjutan pertumbuhan ekonomi daerah ke depan memerlukan penguatan kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor jasa keuangan untuk menjaga stabilitas serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sejalan dengan hal tersebut, OJK Provinsi Sumatera Utara menyatakan komitmen
penuh dalam mendukung program prioritas pembangunan yang telah dicanangkan
oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara khususnya dalam rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, OJK telah merumuskan berbagai
inisiatif strategis agar sektor jasa keuangan dapat berperan aktif dalam mendukung
realisasi agenda pembangunan daerah,” jelasnya.
Inisiatif tersebut mencakup perluasan akses
pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), peningkatan
literasi serta inklusi keuangan di sektor pertanian dan pangan, serta penguatan sinergi antara lembaga keuangan dengan proyek-proyek infrastruktur dan digitalisasi perekonomian. (wie)