IHSG Menguat, Rupiah dan Harga Emas Terkoreksi

  • Bagikan
Berita Sore/ist Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin.

MEDAN (Berita): Bank Indonesia (BI) akan memutuskan besaran bunga acuan pada hari ini. BI 7 days repo rate diproyeksikan masih akan tetap di level 6 persen.

Sisi lain, rupiah dan harga emas terkoreksi pada perdagangan Rabu (23/11). Perdagangan rupiah 15.600 per dolar AS, diikuti harga emas level 1.944 dolar AS per ons troy setelah sempat menyentuh 2.000 dolar AS per ons troy Rabu (22/11).

Pengamat ekonomi Sumatera Utara Gunawan Benjamin Kamis (23/11) mengatakan situasi itu tidak akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih akan berkutat di kisaran level 6.900.

“Masih memiliki potensi untuk menguat. Dan untuk bursa di AS akan ditutup pada perdagangan Kamis merayakan thanksgiving,” katanya.

Sejumlah bursa di Asia pada perdagangan Kamis (23/11) pagi ini masih bergerak mixed. Kinerja IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 6.900 hingga 6.970. Koreksi teknikal yang terjadi belakangan ini kalaupun berlanjut masih berpeluang tertahan di level psikologis 6.900. Sementara itu minimnya agenda ekonomi yang dirilis hari ini selain keputusan BI, berpeluang membuat pasar keuangan bergerak mendatar.

IHSG pada sesi pembukaan perdagangan ditransaksikan menguat di level 6.930. Sementara itu mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 15.580. Pada dasarnya tidak ada yang menjadi sentimen negatif bagi kinerja matau uang rupiah di pekan ini.

“Keputusan BI nantinya juga tidak akan menjadi alasan pelemahan rupiah,” ungkapnya.

Demand akan dolar AS yang meningkat atau intervensi agar rupiah tidak menguat terlalu jauh diduga menjadi alasan utama pelemahan rupiah di hari ini.

Sehingga koreksi pada mata uang Rupiah justru terjadi saat dolar AS mengalami tekanan, dan imbal hasil US Treasury juga melemah. Ini kabar baik bagi rupiah, namun kinerja rupiah sejauh ini masih bergerak anomaly.

“Saya menilai pelemahan ini tidak akan bertahan lama. Rupiah kalaupun melemah juga masih akan relative tertahan di level 15.600,” ungkap Gunawan.

Secara fundamental rupiah memiliki peluang untuk menguat lebih jauh, dikarenakan dolar AS berpeluang melemah seiring dengan ekspektasi penurunan suku bung aacuan The Fed di tahun depan.

Disisi lain, harga emas kembali terkoreksi di level 1.944 dolar AS per ons troy setelah sempat menyentuh 2.000 dolar AS per ons troy nya. Harga emas masih kesulitan untuk mempertahankan posisi di atas 2.000 dan rawat terkena aksi profit taking saat menyentuh level tersebut.

“Namun secara fundamental emas masih punya kesempatan untuk menguat dalam jangka pendek dan menengah,” jelas Gunawan. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *