JAKARTA (Berita): Bank Indonesia [BI] mencatat, kredit yang disalurkan perbankan hingga Desember 2023 mencapai Rp 7.044,8 triliun. Penyaluran kredit bank tersebut di dorong oleh segmen korporasi.
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), nilai kredit bank pada Desember 2023 itu tumbuh 10,3% secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,7% yoy.
“Perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur korporasi 11,6% yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Senin (22/1/2024).
Pertumbuhan penyaluran kredit korporasi pada Desember 2023 lebih pesat atau gacor dibandingkan bulan sebelumnya atau November 2023 sebesar 10% yoy.
Adapun, pertumbuhan penyaluran kepada debitur perorangan mencapai 9% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya 9,3% yoy.
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Desember 2023 dipengaruhi oleh perkembangan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.
Kredit modal kerja pada Desember 2023 tumbuh sebesar 10,7% yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,2% yoy.
Perkembangan kredit modal kerja bersumber dari pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertambangan dan penggalian.
Selanjutnya, kredit investasi pada Desember 2023 tumbuh 11% yoy, lebih pesat dibandingkan bulan sebelumnya 9 4%, terutama bersumber dari sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor pertambangan dan penggalian.
“Sementara itu, kredit konsumsi tumbuh sebesar 8,9% yoy pada Desember 2023, atau melambat dibandingkan bulan sebelumnya 9,1%.” Jelas Erwin.
Penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Desember 2023 tumbuh 7,9% yoy, juga melambat setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,5%.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2023 sesuai dengan prakiraan BI di level 9% – 11%.
“Kredit perbankan pada 2023 tetap baik sehingga mendukung ekonomi,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada pekan lalu (17/1/2024).
Pertumbuhan kredit perbankan pada 2023 ditopang oleh sisi permintaan yang positif di sektor korporasi dan rumah tangga.
Sedangkan dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit ditopang risk appetite dan likuiditas perbankan yang baik.
Selain itu, terdapat dorongan dari BI melalui sejumlah kebijakan seperti Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM). (agt)