BATAM (Berita): Perusahaan data center PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), menyoroti pentingnya Batam sebagai pusat pertumbuhan industri data center di kawasan Asia Tenggara.
Andri Herawan Sasoko, VP Corporate Communication Telkom menyebutkan hal itu dalam siaran persnya diterima Selasa (14/11).
Direktur Utama PT Teknologi Data Infrastruktur (NeutraDC Batam), Indrama YM Purba mengatakan salah satu poin utama dalam mengembangkan industri data center adalah memerhatikan pentingnya infrastruktur yang andal dan kebijakan investasi yang mendukung.
Batam menawarkan peluang unik dengan posisinya yang strategis karena berdekatan dengan pusat keuangan global seperti Singapura dan negara tetangga lainnya.
“Selain itu, Batam, terutama di Kabil, memiliki kondisi geografis yang aman dari gempa, menjadikannya lokasi ideal untuk membangun fasilitas data center,” ungkap Indrama dalam panel diskusi bertajuk Data Center Industry in Batam Market Outlook di acara Indonesia Global Connectivity Summit 2023, di Politeknik Negeri Batam, yang berlangsung pada 7-9 November 2023.
Dalam kesempatan ini, Indrama berbagi pandangan tentang Batam yang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat teknologi terkemuka di wilayah ini.
NeutraDC juga membahas rencana ekspansinya di Batam dengan membangun hyperscale data center di Kabil Integrated Industrial Estate (KIIE) Batam berkapasitas ultimate 51 MW IT load (fase awal 17 MW) dengan konsep green data center, untuk data center Batam dan Singapura.
Indrama juga menjelaskan, keputusan NeutraDC yang berencana membangun data center di Batam adalah untuk menjawab potensi besar yang ditawarkan oleh pasar ini.
“Kami sangat antusias mengumumkan keterlibatan NeutraDC dalam mengembangkan industri data center di Batam,” katanya.
Keputusan ini didasarkan pada analisis mendalam terhadap pasar dan potensinya yang mengagumkan di Batam. “Kami percaya bahwa kolaborasi dengan para pemangku kepentingan lokal akan membawa manfaat positif bagi semua pihak yang terlibat,” jelasnya.
Seperti diketahui, pasar industri data center di Batam semakin menjanjikan dengan potensi pertumbuhan yang sangat menggembirakan.
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ahli industri, Batam menawarkan peluang yang luar biasa bagi perusahaan-perusahaan data center yang ingin memperluas operasi mereka di wilayah Asia Tenggara.
Dunia digital yang berkembang pesat, mengharuskan adanya fasilitas ekosistem digital yang berkualitas dan memadai untuk menunjang sektor e-commerce, cloud computing, IoT (Internet of Things), dan lainnya.
Batam, adalah wilayah yang strategis untuk dapat terhubung dari Asia Tenggara ke Indonesia melalui Singapura. Sementara data center adalah salah satu bagian dari fasilitas yang memainkan peran vital sebagai tulang punggung untuk berjalannya ekosistem digital. Permintaan terhadap data center diperkirakan akan tumbuh signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
Hyperscale Data Center (HDC) Batam akan dibangun di atas lahan seluas sekitar 5 Ha dengan total 3 campus berstandar global.
Pada fase awal pembangunan, akan dimulai dengan IT load sekitar 5 MW pada tahun 2025 dan akan terus meningkat sesuai dengan kebutuhan. HDC Batam tidak hanya akan melayani berbagai kebutuhan bisnis di dalam negeri, tetapi Batam menjadi salah satu pintu masuk bagi hyperscaler ke Indonesia.
Dalam pembangunan data center di Batam, NeutraDC sebagai salah satu anak perusahaan TelkomGroup berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi Singapura, ST Dynamo ID Pte Ltd (afiliasi Singtel), dan perusahaan energi, PT Medco Power Indonesia. Kerja sama ini merupakan kolaborasi yang kuat dan sesuai dengan perannya untuk membangun data center.
Keberadaaan data center di Batam nantinya akan melengkapi ekosistem digital yang dimiliki NeutraDC. Saat ini NeutraDC telah memiliki tiga data center berskala enterprise yang berada di Sentul, Serpong, dan Surabaya dengan klasifikasi tier III dan IV. Serta hyperscale data center di Cikarang dengan klasifikasi tier III dan IV. (wie)