MEDAN (Berita): Dalam rangka peningkatan literasi keuangan dan perlindungan konsumen di Sumatera Utara , OJK Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menggelar Webinar Series Edukasi Keuangan yang dilakukan secara virtual dan berkelanjutan dengan judul acara “BOBBA MASSAL : Bareng OJK Bincang Melek Finansial”. Pada Webinar seri perdana ini mengambil tema adalah “Gajian Masih Besok, Belanja Sudah Mentok” yang mengedukasi mengenai pengelolaan keuangan.
Kegiatan dibuka Kepala OJK Kantor Regional 5 Sumbagut Yusup Ansori dengan menghadirkan narasumber Oscar Hutagaol selaku Regional Consumer Banking Head dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Wiayah Medan dan Prita Ghozie selaku Chief Executive Officer (CEO) ZAP Finance dan diikuti oleh 928 orang peserta terdiri dari Mahasiswa, Aparatur Sipil Negara (ASN), Wirausaha dan masyarakat di Sumatera Utara maupun luar Sumatera Utara.
Pada kegiatan ini, BRI memberikan pemaparan terkait Pemuda Paham Literasi Keuangan dan Prita Ghozie selaku Financial Planner bersertifikasi memberikan pemaparan berjudul Financial Planning 101.
Dalam sambutannya, Yusup Ansori berharap seluruh rangkaian acara webinar series ini dapat diikuti dengan baik sehingga masyarakat akan dapat memahami hal-hal dasar terkait literasi keuangan seperti: bagaimana mengelola pengeluaran dan pemasukan secara ideal. Apa itu suku bunga efektif, berapa beban cicilan yang ideal agar tidak mengganggu keuangan, bagaimana menentukan asuransi apa yang sesuai dengan kebutuhan, hingga bagaimana cara yang ideal menempatkan investasi kita.
OJK terus mengintensifkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai industri jasa keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh OJK sebagai salah satu bentuk peran OJK dalam perlindungan konsumen dan masyarakat. Dengan harapan tingkat literasi keuangan masyarakat semakin meningkat dimana konsumen dapat memahami dengan baik fitur manfaat, risiko, hak dan kewajiban produk dan jasa keuangan, yang membentuk sikap dan perilaku keuangan konsumen yang bijak serta mendukung peningkatan market confidence dan stabilitas sistem keuangan nasional.
Financial Planner Prita Ghozie memaparkan selama ini masyarakat cenderung membeli barang karena murah, atau ada diskon padahal dia tidak terlalu membutuhkannya. “Belilah barang sesuai kebutuhan,” katanya. (wie)