OJK: Kondisi Perbankan Sumut Dalam Level Aman

  • Bagikan
Kepala OJK Provinsi Sumut Khoirul Muttaqien dan para pembicara foto bersama wartawan Medan dan nasional pada media gathering dua hari (18-19 Nopember 2024) di Marianna Resort Samosir. Berita Sore/ist

SAMOSIR (Berita): Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien menegaskan secara umum kondisi perbankan Sumut dalam level aman.

Muttaqien mengatakan hal itu pada media gathering dengan tema “Sinergi OJK dan Media untuk Kemajuan Ekonomi dan Peningkatan Literasi Keuangan di Sumut” selama dua hari (18-19 Nopember 2024) di hotel Marianna, Samosir. Peserta 39 wartawan ekonomi dan bisnis di Medan.

Disebut level aman oleh Muttaqien karena kondisi perbankan Sumut tumbuh stabil. Perkembangan sektor perbankan pada posisi September 2024 kondisi kredit/pembiayaan bank umum tumbuh stabil dan konsisten sebesar Rp275 triliun atau naik 8,35 persen.

Secara year on year (yoy) dengan rasio NPL kredit yang terjaga di angka 1,87 persen.
Kenaikan juga terjadi pada sisi DPK yang tercatat sebesar Rp324,88 triliun dengan pertumbuhan sebesar 4,8 persen secara yoy.

Ia menambahkan penyaluran kredit di daerah tentunya sudah sesuai dengan rencana
bisnis bank (RBB) yang sudah ditetapkan. “Peran OJK dalam hal pengawasan akan terus
ditingkatkan untuk menjaga stabilitas perbankan di Sumatera Utara” imbuhnya.

Pada sisi penyaluran pembiayaan yang dilakukan oleh Industri Keuangan Non Bank
(IKNB) juga tercatat kenaikan dengan porsi pembiayaan terbesar disalurkan oleh
perusahaan pembiayaan. Perusahaan pembiayaan mencatatkan penyaluran
pembiayaan sebesar Rp23,35 triliun dan tumbuh sebesar 7,86 persen yoy.

Sektor fintech juga masih mencatatkan pertumbuhan yaitu sebesar 46,45 persen yoy dengan baki debet pinjaman sebesar Rp2,25 triliun. Industri pasar modal di Sumatera Utara juga mencatatkan pertumbuhan yang baik, dengan jumlah investor yang semakin
bertambah yaitu naik 13,53 persen yoy dan nilai kepemilikan saham sebesar Rp21,55
triliun per September 2024.

Muttaqien menyebut OJK akan terus meningkatkan literasi keuangan ke masyarakat, khususnya di daerah ‘Tertinggal, Terdepan dan Terluar’ (3T).

“Sebab tingkat literasi keuangan masih rendah dibanding inklusi. Jadi OJK akan terus sosialisasi keuangan ke masyarakat terlebih ke anak-anak sekolah,” jelas Muttaqien.

Ia memaparkan sari Januari hingga September 2024, terdapat total 220 kegiatan literasi yang mencakup 31 kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara.

Acara yang berlangsung selama dua hari itu diisi dengan pemaparan materi oleh Yovvi Sukandar selaku Deputi Direktur Pengawas Perilaku Lembaga Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK
Provinsi Sumatera Utara serta Bayu Dwi Kariastanto selaku Direktur Stabilitas
Sistem Keuangan pada Departemen Surveillance dan Kebijakan Sektor Jasa
Keuangan Terintegrasi.

Mengenai Outlook Ekonomi 2025 oleh Bayu Dwi Kariastanto, dijelaskan bahwa risiko
ketidakpastian global yang masih tinggi.

Hal ini dipengaruhi oleh kondisi diantaranya Tensi Geopolitik, Proteksionisme dan Trade War 2.0, Perlambatan Ekonomi Tiongkok serta Trump Risk 2.0. “Ketidakpastian global sangat
mempengaruhi kondisi ekonomi dunia” pungkasnya.

Bayu menjelaskan secara detail bagaimana upaya pemerintah dalam menghadapi kondisi keuangan global tersebut.

Acara media gathering itu diselingi dengan peninjauan UMKM yang menjual beragam produk pakaian, asesoris dan pernak pernik lainnya di Huta Siallagan, Samosir. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *