MEDAN (Berita): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara mencatat bahwa sektor perbankan dan ekonomi di Sumatera Utara terus mengalami perkembangan yang positif.
Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien mengatakan hal itu kepada wartawan Selasa (15/10/2024).
Ia menyebut pertumbuhan kredit bank umum yang didorong oleh peningkatan di sektor konsumtif, investasi, dan korporasi mencerminkan stabilitas sektor perbankan. Di sisi lain, perekonomian daerah didukung oleh peningkatan ekspor, investasi, serta konsumsi rumah tangga, meskipun tantangan global seperti ketidakpastian ekonomi masih mempengaruhi beberapa sektor.
“Namun, kenaikan harga komoditas utama memberikan dorongan bagi ekspor dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” kata Muttaqien.
Secara global, katanya, ketidakpastian ekonomi masih mempengaruhi Sumatera Utara, terutama akibat konflik geopolitik dan lambatnya pemulihan ekonomi di Tiongkok, salah satu mitra dagang terbesar. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur di Tiongkok berada di zona kontraksi pada 49,3, yang menahan kinerja ekspor Sumatera Utara.
Namun, harga CPO yang meningkat hingga 1.050 dolar AS per metrik ton mendorong ekspor komoditas ini dapat tumbuh 1,3 persen (yoy) setelah mengalami kontraksi pada triwulan sebelumnya.
Pada triwulan II 2024, ekonomi Sumatera Utara tumbuh sebesar 4,95 persen (yoy), meningkat dari 4,88 persen pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan ekspor, impor, dan investasi, yang turut didukung oleh kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara dan harga komoditas utama seperti Crude Palm Oil (CPO).
Konsumsi rumah tangga, meski lebih moderat dengan pertumbuhan 5,40 persen (yoy), tetap menjadi pilar utama PDRB, menyumbang 51 persen dari total ekonomi.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara didorong oleh peningkatan ekspor sebesar 1,3 persen (yoy), yang pulih dari kontraksi di triwulan sebelumnya, berkat kenaikan harga CPO. Sektor-sektor utama menjadi penopang pertumbuhan ekonomi meliputi pertanian yang tumbuh 3,72 persen (yoy) berkat peningkatan produksi kelapa sawit dan normalisasi harga pupuk.
Industri pengolahan juga tumbuh 4,44 persen (yoy), didorong oleh pemulihan harga CPO dan ekspor produk-produk berbasis komoditas. Selain itu juga sektor konstruksi mencatat pertumbuhan 6,45 persen (yoy) karena proyek-proyek besar seperti PON XXI dan revitalisasi infrastruktur.
Sektor jasa keuangan tetap konsisten memberikan kontribusi positif dalam mendorong perekonomian Sumatera Utara, terutama melalui penyaluran kredit dan dukungan terhadap sektor-sektor penggerak ekonomi utama seperti pertanian, industri, dan konstruksi.
Dengan stabilitas yang terjaga dan kontribusi yang signifikan dalam mendorong investasi serta konsumsi, sektor jasa keuangan diharapkan terus menjadi pilar utama dalam memperkuat perekonomian daerah. OJK terus mendorong sektor jasa keuangan (SJK) agar berkontribusi dalam menghadapi tantangan global dan membuka peluang pertumbuhan yang lebih berkelanjutan bagi Sumatera Utara.(wie)