OJK Tempatkan UMKM Kategori Usaha Berkelanjutan

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Peningkatan penyaluran kredit dan dukungan finansial terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi aspek penting bukan hanya dalam mendukung pemulihan ekonomi, namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mengingat bahwa sektor UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja secara nasional (menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tahun 2020).

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Anton Purba mengatakan hal itu kepada wartawan Jumat (8/12).

Dia berbicara pada media gathering yang digelar OJK Provinsi Sumut di hotel Mikie Holiday Berastagi 7-8 Desember 2023 diikuti wartawan ekonomi dan bisnis daerah ini.

Menurut Anton, hal tersebut juga yang menjadi salah satu dasar bagi OJK dalam menempatkan UMKM sebagai salah satu kategori usaha berkelanjutan. Ini sesuai POJK Keuangan Berkelanjutan (POJK No. 51/POJK. 03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik).

Sebagai informasi singkat, katanya, Keuangan Berkelanjutan adalah dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Anton menyebut sejak pandemi covid-19 terjadi, sektor UMKM mengalami penurunan kinerja hingga Desember 2020 yang menyebabkan peningkatan tingkat pengangguran secara masif.

Akhirnya di awal tahun 2021, kredit bank umum kepada UMKM mulai meningkat dan terus bertumbuh pesat hingga tahun 2023.

Hal ini terlihat dari share kredit UMKM terhadap total kredit bank umum yang terus meningkat setiap tahunnya, mulai dari 26,80 persen pada tahun 2020, 31,07 persen pada tahun 2021 dan sebesar 30,51 persen pada Oktober 2023.

“Adapun angka tersebut sudah melebihi angka 30 prsen yang merupakan target share kredit UMKM nasional yang ditetapkan oleh Presiden RI,” kata Anton.

Peningkatkan share kredit UMKM tersebut didukung oleh penyaluran kredit yang terus bertumbuh dengan pesat, dimana per Oktober 2023 tercatat pertumbuhan sebesar 12,45 persen yoy.

Lapangan usaha yang menjadi penyumbang terbesar dalam penyaluran kredit UMKM adalah perdagangan dengan porsi sebesar 45,59 persen, diikuti dengan pertanian dan industri pengolahan. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *