Pengunjung Padati KKSU 2024, Dorong UMKM Naik Kelas

  • Bagikan
Berita Sore/laswie wakid Pj Gubsu H Agus Fatoni bersama Deputi Gubernur BI Juda Agung, Konsul negara sahabat, Sultan Deli ke XIV Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam dan Kepala Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma pada KKSU dan NSI 2024 di halaman Istana Maimun Medan Rabu (3/7/2024).

MEDAN (Berita): Pj Gubernur Sumatera Utara H Agus Fatoni menegaskan Pemprov Sumut mengapresiasi event Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) bersamaan dengan ajang North Sumatera Invest (NSI) 2024 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara di halaman Istana Maimun Medan Rabu (3/7/2024).

“Pemprov Sumut terus berkomitmen mendukung UMKM naik kelas dan meningkatkan nilai (value) sehingga mampu bersaing dengan produk luar negeri,” kata Pj Gubsu ketika membuka KKSU dan NSI 2024.

KKSU 2024 berlangsung 3-5 Juli 2024 merupakan rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). “Rangkaian KKSU yang BBI dan BBWI merupakan katalisator menuju UMKM naik kelas,” tegas Agus.

Acara itu dihadiri Deputi Gubernur BI Juda Agung, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo R Manuhutu, Konjen negara sahabat antara lain Konjen Jepang Dr Takonai Susumu, Konjen India Mr Ravi Shanker Goel, Konsul Kehormatan Turki H Rahmat Shah, Konsul Kehormatan Timor Leste Irwansyah, Sultan Deli ke XIV Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam dan Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma.

Peserta KKSU Dekranasda, penggiat UMKM dan pelaku UMKM daerah ini. KKSU juga bisa diakses melalui Link KKSU : karyakreatifsumut.com. pada pembukaan itu, BI juga menyiarkan secara langsung lewat YouTube BI Sumut di https://bit.ly/GBBI-GBBWI2024.

Agus mengatakan untuk meningkatkan value Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumut, BI kolaborasi dengan Pemprov Sumut menggelar KKSU bersamaan dengan ajang NSI. Ada 460 UMKM unggulan dan pameran investasi strategis di 18 kabupaten/kota Sumut yang berpameran di KKSU ini

Kini lebih 1,16 juta UMKM mampu menyerap 84 persen tenaga kerja. Dari jumlah itu,
98,98 persen Usaha mikro dan 1,1 persen usaha besar

“Kita perlu bekerja sama untuk meningkatkan UMKM naik kelas,” ujarnya.

Pasalnya ada keterbatasan UMKM dalam hal permodalan, 32 persen sulit terkait pemasaran dan 24 persen terbatas untuk SDM dan investasi. “Banyak yang belum ada rencana bisnis UMKM yang kuat. Jadi kita perlu terobosan baru,” kata Agus.

Kesulitan UMKM khusus pemasaran karena belum ada kanal-kanal pemasaran termasuk utk sertifikasi produk. Jadi perlu pemasaran secara digitalisasi dan dorong meningkatnya investasi.

Agus menyebut Pemprov Sumut juga banyak kegiatan untuk meningkatkan daya saing termasuk kegiatan inkubator bisnis baik di tingkat regional dan internasional.

“Upaya ini akan terus dilakukan dan kita tak pernah berhenti agar UMKM makin kuat. Kami apresiasi BI dan gerakan BBI dan BBWI. Sehingga kebanggaan kita bisa menggunakan produk dalam negeri dan berwisata di Indonesia,” jelas Agus.

Deputi Gubernur BI Sumut Juda Agung dalam sambutannya mengatakan tantangan bagi UMKM dan produk dalam negeri makin berat.
Masuknya produk impor luar negeri dan platform digital. Produk impor bukan saja murah tapi meniru produk UMKM lokal yang diproduksi secara massal

“Ini tantangan besar bg produk-produk UMKM. Oleh karena itu pelaksanaan BBI dan BBWi perlu menjadi pemicu untuk meningkatkan value UMKM. Namun tak hanya bisa seperti itu tapi perlu ambil langkah seperti penerapan buatan Indonesia dan bea masuk untuk lindungi produk UMKM,” tegas Juda

Ia berpesan kepada UMKM, pertama, tingkatkan produksi baik dari sisi kualitas dan kuantitas. Kualitas harus ditingkatkan jika hadapi daya saing baik di pasar regional dan internasional. “Yang jadi masalah bagi UMKM adalah kuantitas. Sehingga perlu ada kolaborasi sesama UMKM. Perlu ada agrigator di semua sektor,” ujar Juda.

Kedua, inovasi, seperti makanan tanpa gula. Untuk tingkatkan daya saing UMKM harus tonjolkan kualitas dan keunikan. Ketiga perlu dinyatakan tentang produk bahwa produk makanan ini organik, ramah lingkungan, kerajinan ini sebuah heritage, budaya yang ratusan tahun dan coba dilestarikan.

“Pernyataan itu mampu meningkatkan kualitas dan value produk UMKM,” katanya.

Keempat, Industri furniture kita di pasar dunia masuk. Juga garmen di AS dari kita merupakan garmen premium. Sehingga teknologi dan transformasi digital perlu ditingkatkan oleh UMKM. QRIS secara nasional sudah diterapkan 32 juta merchant, 90 persen diantaranya UMKM.

Kelima, akses pembiayaan, keenam rantai pasok. Juda menyebut rantai pasok sangat penting bagi UMKM seperti di Jepang, Korea dan China. Ada rantai pasok di sana yang berkesinambungan. Jadi pengusaha besar harus gandeng UMKM.

“BI siap untuk melakukan berbagai hal termasuk sertifikasi, digitalisasi dan ikut memasarkan,” tegas Juda.

Acara ini dimeriahkan penyanyi jebolan Indonesian Idol Lyodra yang ‘menggoyang’ KKSU di Istana Maimun Rabu (3/7/2024) malam sekaligus mengakhiri pameran KKSU di sana.

Namun pameran produk UMKM KKSU 2024 ini ada mal Podomoro Medan yang berlangsung 3 Juli hingga Jumat, 5 Juli 2024. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *