MEDAN (Berita): Fintech Lending secara konsisten berkembang seiring dengan antusiasme masyarakat Sumatera Utara yang semakin tinggi dengan total akumulasi penyaluran pinjaman di Sumatera Utara tercapai sebesar Rp3,48 triliun, bertumbuh 106,29 persen yoy.
“Antusiasme masyarakat Sumatera Utara terhadap eksistensi industri ini juga tetap terjaga,” kata Yusup Ansori, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumbagut kepada wartawan pada acara Media Gathering yang digelar secara virtual zoom Senin (8/3/2021).
Menurut Yusup, pertumbuhan itu tercermin dari pertumbuhan akumulasi rekening lender atau pemberi pinjaman di Sumut bertumbuh 26,27 persen yoy menjadi 23.995 rekening dan akumulasi rekening borrower atau peminjam bertumbuh 92,58 persen menjadi 963.298 rekening.
Penyaluran pembiayaan/pinjaman sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) masih dapat bertumbuh positif. Perusahaan Modal Ventura menyalurkan pembiayaan Rp54,28 miliar dengan pertumbuhan 6,79 persen yoy per Januari 2021 dan Pergadaian Swasta telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp33,36 miliar dengan pertumbuhan 2,759 persen yoy per Desember 2020, seiring dengan bertambahnya jumlah entitas gadai terdaftar dari 2 di 2019
menjadi 10 di 2020.
Sementara itu, kata Yusup, Perusahaan Pembiayaan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp15,38 triliun dengan pertumbuhan yang melambat, namun dalam profil risiko yang manageable, ditandai dengan menurunnya rasio NPF dari 3,03 persen per Desember 2020 menjadi 2,96 persen per Januari 2021.
Investasi Dana Pensiun bertumbuh positif dimana tiga perusahaan Dana Pensiun di Sumatera Utara secara konsolidasi mencatatkan pertumbuhan yang positif. Total aset mencapai Rp1,24 triliun dengan pertumbuhan 3,30 persen yoy dan total investasi mencapai Rp1,1 triliun dengan pertumbuhan 6,66 persen yoy.
Pertumbuhan kredit/pembiayaan macet berhasil ditahan dalam level yang aman dengan berjalannya kebijakan restrukturisasi Seiring dengan berjalannya kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan, pertumbuhan kredit/pembiayaan macet dapat ditekan sehingga kualitas kredit dapat dikontrol dalam profil risiko yang terjaga.
Terpantau per Januari 2021, total kredit bermasalah sektor perbankan berhasil tumbuh negatif 12,37 persen atau turun ke angka Rp7,4 triliun setelah sebelumnya mencapai titik tertinggi di bulan April 2020 sebesar Rp8,52 triliun. Sementara pada perusahaan pembiayaan, oustanding pembiayaan bermasalah menurun 41,95 persen menjadi Rp455 miliar setelah sebelumnya menyentuh angka Rp784 miliar di bulan Juli 2020.
Program PEN Konsisten Yusup menyebut hingga 31 Januari 2021, penyaluran kredit dari penempatan dana pemerintah di Bank Sumut dan Bank HIMBARA di Sumatera Utara tercapai sebesar Rp15,91 triliun, diberikan kepada 282 ribu debitur.
Sementara itu, stimulus subsidi bunga/margin bagi debitur Bank Umum dan BPR/BPRS yang berkantor pusat di Sumatera Utara telah tercapai sebesar Rp8,65 miliar yang diberikan kepada 42 ribu debitur. (Wie)