Perbankan Sumut Salurkan Kredit UMKM Rp76,24

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Dalam upaya memperluas akses Keuangan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus berlanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Bambang Mukti Riyadi mengatakan Minggu (22/10) perbankan Sumatera Utara menyalurkan

Penyaluran kredit kepada UMKM di Sumatera Utara mencapai Rp76,24 triliun dan terus melanjutkan tren pertumbuhan yang meningkat hingga mencapai 13,09 persen yoy.

Andil kredit UMKM terhadap total kredit juga sudah melewati target yang dicanangkan oleh pemerintah sebesar 30 persen (Agustus 2023: 30,46 persen, meningkat cukup substansial dibandingkan Agustus 2022 yang tercatat 26,60 persen).

Selanjutnya, penyaluran kredit konsumtif terus melanjutkan tren pertumbuhan sebesar 7,88 persen yoy (meningkat dibanding Juli 2023: 7,55 persen yoy). Kondisi ini ditopang oleh penyaluran kredit multiguna yang memiliki porsi terbesar diantara jenis konsumtif lainnya (Agustus 2023: 16,42 persen) yang bertumbuh sebesar 6,53 persen yoy.

Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit kendaraan bermotor yang bertumbuh sebesar 10,61 persen yoy, diikuti dengan kredit rumah tinggal yang bertumbuh 10,24 persen yoy.

Kualitas kredit perbankan tetap terjaga pada tingkat yang aman, dengan rasio non performing loan (NPL) net sebesar 0,79 persen (Juli 2023: 0,81 persen) dan NPL gross sebesar 2,04 persen (Juli 2023: 2,09 persen).

Di sisi lain, kredit restrukturisasi terkait pandemi Covid-19 terus mengalami penurunan sebesar Rp36 miliar dibanding bulan sebelumnya menjadi Rp8,98 triliun (Juli 2023: Rp9,33 triliun), menandakan kinerja debitur yang semakin baik seiring dengan pemulihan dunia usaha.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) selama tahun 2023 bertumbuh terbatas namun mulai menunjukkan peningkatan. Hingga Agustus 2023, total DPK yang terkumpul mencapai Rp308,92 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 3,74 persen yoy.

Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan simpanan Deposito sebesar 8,72 persen yoy. Secara struktur, porsi jenis simpanan terbanyak terdapat dalam bentuk tabungan (44,15 persen), diikuti dengan deposito (38,64 persen), lalu giro (17,21 persen).

Ketersediaan dana yang cukup dalam sektor perbankan dengan pusat operasi di Sumatera Utara pada bulan Agustus 2023 menunjukkan tingkat likuiditas yang terjaga. Rasio antara Alat Likuid dan Deposito Non-Core (AL/NCD) serta Alat Likuid dan Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) meningkat masing-masing menjadi 113,83 persen (Juli 2023: 120,10 persen) dan 23,98 persen (Juli 2023: 25,18 persen).

“Jauh melampaui ambang batas yang ditentukan sebesar 50 persen dan 10 persen.
Hal ini menandakan tingkat kesiapan yang sangat baik untuk mengatasi kebutuhan transaksi masyarakat di Sumatera Utara,” ungkapnya.

Ketahanan modal juga tetap solid, terlihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang semakin kuat menjadi 28,27 persen (Juli 2023: 27,66 persen).

“Situasi ini mengindikasikan bahwa jumlah modal perbankan masih mencukupi dalam menghadapi risiko potensial,” kata Bambang.

Selain itu, risiko yang berkaitan dengan suku bunga juga mengalami penurunan seiring dengan menurunnya yield Surat Berharga Negara (SBN), karena peluang kenaikan Fed Fund Rate (FFR) di Amerika Serikat semakin terbatas. (wie)

Dikirim dari Yahoo Mail di Android

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *