MEDAN (Berita):Sektor perbankan di Provinsi Sumatera Utara terus menunjukkan tingkat ketahanan yang tinggi, ditopang oleh penguatan permodalan dan stabilitas likuiditas hingga Maret 2025.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien mengatakan hal itu dalam siaran persnya diterima Selasa (23/4/2025).
Muttaqien menyebut kecukupan dana di perbankan yang beroperasi di wilayah ini tercermin dari kondisi likuiditas yang tetap terjaga. Hal ini terlihat pada rasio Alat Likuid terhadap Dana NonCore Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK), yang masing-masing tercatat sebesar 94,58 persen dan 20,69 persen.
Kedua indikator ini berada jauh di atas ambang batas minimal yang ditetapkan untuk
menjaga kesehatan bank, yakni sebesar 50 persen dan 10 persen, yang mencerminkan
kesiapan tinggi sektor perbankan dalam memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat
di daerah.
Dari sisi permodalan, ketahanan juga tetap terjaga dengan baik. Rasio Kecukupan
Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Februari 2025 mengalami penguatan
menjadi 31,61 persen untuk bank umum, meningkat dari posisi Desember 2024 yang
sebesar 29,03 persen.
Sementara itu, CAR untuk Bank Perekonomian Rakyat (BPR) juga mengalami peningkatan menjadi 27,56 persen dari sebelumnya 26,70 persen.
“Kondisi ini mencerminkan kapasitas permodalan yang cukup kuat dalam mengantisipasi berbagai potensi risiko, sekaligus menjadi bantalan yang kokoh bagi sistem perbankan di tengah ketidakpastian ekonomi global,” kata Muttaqien. (wie)