Pertumbuhan Kredit Bank Umum Tren Akselerasi

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Pertumbuhan kredit bank umum di Sumatera Utara pada Februari 2025 melanjutkan tren akseleratif yang telah berlangsung sejak September 2024, hingga mencapai tingkat pertumbuhan tahunan (yoy) tertinggi dalam lima tahun terakhir, yaitu sebesar 17,93 persen.

“Capaian ini jauh melampaui pertumbuhan kredit secara nasional yang tercatat sebesar 10,30 persen yoy, dan mencerminkan dinamika ekonomi regional yang terus menunjukkan penguatan serta stabilitas,” jelas Khoirul Muttaqien, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien Selasa (22/4/2025).
.
“Kinerja pertumbuhan kredit tersebut semakin kuat dengan meningkatnya kontribusi dari sektor produktif, menggantikan dominasi kredit konsumtif pada periode sebelumnya,” katanya.

Total penyaluran kredit produktif tercatat sebesar Rp213,51 triliun atau setara dengan 70,65 persen dari total portofolio kredit, dengan laju pertumbuhan signifikan sebesar 19,89 persen yoy.

“Pergeseran ini mencerminkan struktur kredit yang lebih sehat dan mendukung pembangunan ekonomi jangka panjang, sekaligus mengindikasikan meningkatnya optimisme dunia usaha terhadap prospek ekonomi ke depan,” kata Muttaqien lagi.

Pertumbuhan kredit produktif tersebut terutama didorong oleh peningkatan kredit
Modal Kerja, yang menyumbang 47,16 persen dari total kredit dan tumbuh sebesar
24,90 persen yoy.

Sementara itu, kredit Investasi yang memiliki porsi 23,49 persen mencatat pertumbuhan sebesar 10,94 persen yoy.

“Struktur ini menunjukkan bahwa
ekspansi kredit di Sumatera Utara semakin diarahkan pada aktivitas yang bersifat
produktif dan berkontribusi terhadap penguatan kapasitas usaha dan penciptaan nilai tambah di sektor riil,” jelasnya

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan kredit produktif terutama didorong oleh sektor Industri Pengolahan, yang mencatatkan jumlah pangsa (25,23 persen) dan pertumbuhan yang impresif (34,50 persen yoy), menjadikannya kontributor terbesar
dalam pertumbuhan total kredit periode ini.

Dorongan utama berasal dari subsektor pengolahan minyak goreng kelapa sawit, yang
tumbuh impresif sebesar 76,96 persen yoy.

Kenaikan ini turut dipicu oleh meningkatnya permintaan CPO di pasar internasional dan perbaikan harga komoditas tersebut.

Sektor pertanian dan perkebunan juga mengalami pertumbuhan yang substansial,
dengan pangsa 17,07 persen dan pertumbuhan tercatat 24,81 persen yoy, menjadi kontributor pertumbuhan terbesar kedua setelah industri pengolahan.

“Pertumbuhan ini didorong oleh perkebunan kelapa sawit yang mendominasi pangsa
kredit dan mencatatkan pertumbuhan yang tinggi sebesar 31,07 persen yoy,” jelas Muttaqien.

Upaya peningkatan produktivitas serta ekspansi lahan di Sumatera Utara turut memperkuat pertumbuhan kredit di subsektor ini. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *