MEDAN (Berita): Perusahaan pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan PT Toba Surimi Industries Tbk (“Perseroan”) mematok harga final penawaran saham IPO Rp150.
Gindra Tardy, Direktur Utama PT Toba Surimi Industries Rabu (10/8/2022) mengatakan perusahaan dengan kode saham CRAB ini, melepas 390.000.000 lembar saham baru kepada publikb atau sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Ia menjelaskan Gindra , Perseroan akan melakukan IPO dengan harga penawaran Rp150 per lembar saham. Sehingga, dana yang akan diraih melalui IPO adalah sebesar Rp58,5 miliar. Dana segar ini akan digunakan untuk belanja modal Perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan lima unit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama Perseroan yaitu hasil laut.
Harga IPO ini ditentukan berdasarkan beberapa faktor di antaranya kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan, permintaan dari calon investor yang berkualitas, kinerja perseroan, prospeku usaha. Dan tentunya dengan mempertimbangkan jumlah permintaan terbanyak yang diterima olehpenjamin pelaksana emisi efek yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2022- 25 Juli 2022.
“Sejak pandemi, terlihat cukup banyak usaha makanan siap saji yang menjadi pilihan usaha baru,” terangnya.
Yang hingga saat ini, produk makanan siap saji semakin digemari. Banyak orang menyukai makanan siap saji karena praktis. Beberapa lauk bahkan hanya memerlukan waktu 3-5 menit untuk memanaskan, dan langsung siap santap.
Hasil dari bookbuilding sangat mengesankan dan di luar ekpektasi awal kami. Minat investor tetap tinggi untuk menyerap saham Perseroan. “Investor melihat prospek cerah di dalam bisnis makanan kaleng kami kedepannya.Makanan siap saji adalah makanan dan/atau minuman yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan,” katanya.
Menurut riset Grand View Research berjudul “Ready Meals Market Size, Share & Trends Report” bahwa pasar makanan siap saji secara global mencatat nilai 159,15 miliar dolar AS pada 2019. Diperkirakan akan terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,5 persen dari 2020 hingga 2027.
Riset tersebut juga menjelaskan, makanan yang dimasak atau siap saji terasa lebih nyaman, dan membantu menghemat waktu serta tenaga saat menyiapkannya. Dalam riset tersebut juga mengungkapkan bahwa jenis makanan siap saji yang laku di antaranya adalah makanan kaleng.
Sementara untuk makanan siap saji banyak diminati di AS, China, India, dan Inggris,sesuai dengan pangsa pasar kami: 57 persen USA, 22 persen Europe, antara lain: Greece, Lithuania, Portugal, Italy, Serbia, Cyprus, Montenegro, Croatia, Serbia, Latvia, Estonia, Denmark, Italy, Portugal, Netherland, Slovakia, Denmark, Romania, Estonia, dan lain-lain. Sebesar 12 persen lagi Asia, antara lain: Thailand, Japan, Taiwan, Hong Kong, Singapore dan Philipines. (wie)