JAKARTA (Berita): Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, bahwa inflasi sampai akhir tahun ini akan terjaga sesuai target di rentang 1,5% hingga 3,5% (year-on-year/yoy).
“Kami memperkirakan inflasi pada sisa 2024 ini dan tahun 2025 akan tetap terkendali rendah dalam kisaran sararan 2,5% plus minus 1%,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendali Inflasi 2024 yang di pimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (14/6/2024).
Perry melaporkan bahwa tren inflasi dalam 10 tahun terakhir menunjukkan inflasi terkendali rendah dan termasuk yang terendah di dunia saat ini.
Tercatat inflasi indeks harga konsumen (IHK) Mei 2024 yang berada di angka 2,84% atau masuk dalam kisaran target 2,5% ± 1%.
Menurutnya, terkendalinya inflasi di pusat maupun daerah ini didukung dengan sinergi dari tim pengendali inflasi pusat (TPIP) dan tim pengendali inflasi daerah (TPID).
Termasuk dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Karena itu, dia meminta pemerintah pusat maupun daerah terus memperkuat sinergi di tengah ketidakpastian global.
“Karena kondisi global masih belum ramah, berbagai tantangan perlu kita hadapi dengan upaya dan sinergi yang berkelanjutan,” katanya.
Sinergi tersebut menjadi penting karena pemerintah perlu memitigasi risiko harga pangan dan energi akibat konflik geopolitik yang masih berkelanjutan.
Ditambah lagi, ketidakpastian pasar keuangan global serta permasalahan struktural seperti produktivitas.
“Kesinambungan sangat penting untuk pengendalian inflasi ke depan, khsusunya untuk mitigasi risko harga pangan dan energi akibat konflik geopolitk yang berkelanjutan,” ungkap Perry.
Hal tersebut, sambungnya, disebabkan ketidakpastian pasar keuangan global serta permasalahan struktural seperti produktivitas, efisiensi, dan integrasi data pangan.
“BI akan terus memperkuat bauran kebjakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sinergi erat pemerintah pusat dan daerah,” tandas Perry. (Agt)