MEDAN (Berita): Sejumlah proyek strategis yang dijalankan di Sumatera Utara menunjukkan kemajuan signifikan hingga Juli 2024.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sumatera Utara Arridel Mindra yang juga Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Utara I mengatakan hal itu pada konferensi pers di Gedung Keuangan Negara Jalan Diponegoro Medan Selasa (20/8/2024).
Saat itu Arridel didampingi Syaiful selaku Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumatera Utara, Parjiya selaku Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatera Utara, Dodok Dwi Handoko selaku Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sumatera Utara, dan Darmawan selaku Kepala Kanwil DJP Sumatera Utara II.
Arridel menjelaskan proyek preservasi dan pembangunan jalan nasional, yang meliputi sepanjang 765,7 km, telah mencapai realisasi sebesar Rp504,32 miliar. Pembangunan Bendungan Lausimeme juga mencatat progres yang baik dengan realisasi sebesar 67,69 persen atau Rp203,58 miliar dari total pagu Rp300,74 miliar.
Di sektor pendidikan, katanya, rehabilitasi madrasah dan dukungan kepada siswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP) dan beasiswa KIP Kuliah terus berlanjut, dengan total anggaran sebesar Rp1,65 miliar telah disalurkan hingga Juli 2024 untuk mendukung 1.962 siswa dan mahasiswa penerima bantuan pendidikan.
Manfaat Langsung dari Belanja Pemerintah
Belanja pemerintah pusat di Sumatera Utara memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Berbagai program seperti Program Indonesia Pintar, bantuan sosial, dan pembangunan infrastruktur dasar telah berhasil menjangkau banyak lapisan masyarakat di seluruh provinsi.
“Misalnya, ribuan siswa telah mendapatkan bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di wilayah ini,” ungkap Arridel.
Pembangunan infrastruktur seperti pasar, jalan, jembatan, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan membuka akses yang lebih luas bagi perdagangan dan mobilitas masyarakat. (wie)