MEDAN (Berita): Pakar Ekonomi Dr Salman.SE.IK mengatakan akibat sektor hilir belum dimaksimalkan menyebabkan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) di Sumatera Utara banyak yang mubazir.
Artinya, kekayaan sektor SDA belum memaksimalkan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD), kata Salman kepada, Berita,Jumat, 20/3.
Menurut pengamatan Salman, sektor unggulan seperti hasil perkebunan, pertanian dan kelautan yang bila sektor hilir ini bekerja dipastikan akan menjadi potensi PAD Sumut yang sangat besar.
Ketiga sektor ini, kata Salman, bila dikelola dengan didukung sektor hilir, sudah pasti bisa menjadi andalan ekspor Sumut ke berbagai negara.
Sektor perkebunan misalnya, dengan luas 1.999.403 hektar yang menghasilan sawit,karet,kopi,kakau,tembakau,kelapa dan komoditi lainnya dengan total produksi sekira 4.411.536,55 ton. Namun permasalahan hadir yakni masih tertuju pada pasar tertentu.
Ini artinya, disaat negara lain membutuhkan komoditi lainnya dari Sumut, namun kita tidak mampu melayani permintaan produk tersebut. Seolah terindikasi, tidak memahami ekpansi pasar dari SDA lainnya.
Ini dapat dicontohkan lanjut Salman, Korea, membutuhkan pisang dan nanas sebagai buah-buahan yang dibutuhkan negara itu. Tapi Sumut tidak membuka kesempatan melayani produk untuk diekspor.
Dan banyak lagi produk lainnya yang masih dibutuhkan negara lainnya selain CPO sebagai produk andalan Sumut,papar Salman.
Sementara CPO, masih menjadi permasalahan dengan Eropah disulut dengan mewabahnya virus Corona yang menimbulkan terjadinya fluktuasi harga, bahkan saat ini harga CPO anjlok.
Seharusnya kebijakan dan strategi pasar dari pengambil kebijakan pemerintah pusat dan daerah sudah bisa memberikan warna dalam menentukan harga CPO dunia.
Apalagi dari sektor ini, masih banyak produk turunan yang bisa di proses produksi kan.Namun kembali, sektor hilir yang belum maksimal ditambah dengan investor yang tampaknya masih lesu, sehingga keadaan ini belum menjadikan produk yang terbarukan seperti biodiesel.
Menurut kajian Salman, sumber daya manusia (SDM) juga masih menjadi perhatian pemerintah. Sebab, tingkat pengangguran masih cukup tinggi dibanding dengan provinsi lain,paparnya.
Bila sektor hilir bergerak, lanjut setidaknya bisa mengurangi tingkat pengangguran. Situasi ini merupakan dari beberapa tantangan yang harus menjadi perhatian pemerintah untuk menumbuhkembang perekonomian Sumut,ujar Salman. (lin)