Sharp Indonesia Capai Produksi 20 Juta Lemari Es

  • Bagikan
Mr Shinji Teraoka - President Director PT Sharp Electronics Indonesia (tengah),  Mr Shigeo Noma - Vice President Director PT Sharp Electronics Indonesia (kanan) dan Andry Adi Utomo - National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia (kiri) dengan moderator An dari Agustien pada acara digital Sharp Web Conference dengan wartawan seluruh Indonesia Rabu (8/7/2020). Beritasore/Laswie Wakid
Mr Shinji Teraoka - President Director PT Sharp Electronics Indonesia (tengah),  Mr Shigeo Noma - Vice President Director PT Sharp Electronics Indonesia (kanan) dan Andry Adi Utomo - National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia (kiri) dengan moderator An dari Agustien pada acara digital Sharp Web Conference dengan wartawan seluruh Indonesia Rabu (8/7/2020). Beritasore/Laswie Wakid

JAKARTA (Berita): Meski dampak Covid-19 terjadi penurunan permintaan pasar dan kapasitas produksi di awal pemberlakuan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun justru tercapai total produksi lemari es sejak tahun 1981 sampai tahun 2020 mencapai 20 juta unit.

“Beruntung bagi Sharp dampak pandemi Covid-19 tidak berujung pada pemangkasan karyawan,” kata Shinji Teroka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Rabu (8/7/2020).

Mr Shinji Teraoka berbicara kepada wartawan di Indonesia dalam acara digital Sharp Web Conference.

Narasumber lainnya Mr Shigeo Noma, Vice President Director PT Sharp Electronics Indonesia dan Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia dengan moderator Andari Agustien.

Menghadapi situasi tersebut, PT Sharp Electronics Indonesia menerapkan strategi guna menyesuaikan kinerja perusahaan dengan kondisi di masa Covid-19.

Dalam kurun waktu 3 bulan, berhasil melalui rintangan dengan kembali menunjukan peningkatan produksi hingga 40 persen, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar yang berujung pada kenaikan penjualan.

Shinji Teraoka menceritakan keadaan perusahaan pada masa pandemi, “Sharp menghadapi tantangan sejak awal Maret lalu hingga pertengahan April, dimana perusahaan masih berusaha untuk beradaptasi dengan keadaan baru.

Beruntungnya, produk-produk unggulan kami seperti Air Purifier mendulang performa positif pada akhir April 2020 hingga kami mampu menghindari pemangkasan jumlah karyawan.

“Kami akan berusaha semampu kami untuk menjadikan hal tersebut menjadi pilihan paling akhir. Kesejahteraan karyawan menjadi prioritas kami,” katanya, seraya menyebut pihaknya juga menerapkan Work From Home (WFH) dengan memaksimalkan tugas.

Kerjasama Tim Kunci Kesuksesan

Shigeo Noma, selaku Vice President PT SHARP Electronics Indonesia menambahkan dengan adanya kebijakan PSBB ini, kreatifitas dan kerjasama tim menjadi kunci kesuksesan.

Justru di tengah pandemi, pada bulan April lalu PT Sharp Electronics Indonesia kembali mencatatkan sejarah dengan keberhasilannya dalam memproduksi lemari es ke 20 Juta unit. ” Ini adalah prestasi yang luar biasa” lanjutnya.

Dalam hal penjualan, Andry Adi Utomo selaku National Sales Senior General Managet memaparkan Sharp memiliki 3 kunci utama, dalam menjalankan bisnis strateginya, yaitu mengoptimalkan penggunaan internet, menghitung presisi terhadap potensi permintaan pasar dan menghadirkan produk baru yang sesuai dengan perubahan gaya hidup di masa pandemi.

Melalui strategi ini Sharp mampu mempertahankan performa bisnisnya dengan melakukan beragam kampanye penjualan melalui kanal digital.

Sharp pun cukup jeli melihat peluang pasar dengan melempar produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen setianya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Guna melengkapi lini produk yang ada, dimasa pandemi ini, Sharp telah 2 kali meluncurkan produk ke pasaran, yang pertama pada awal Juni lalu, Sharp meluncurkan Smartphone sebagai lini bisnis barunya dan kedua bertepatan dengan pelaksanaan Web Conference ini.

Sharp meluncurkan lini lemari es satu pintu terbaru ‘Kirei III’ guna melengkapi lini produk yang ada dan memenuhi kebutuhan pasar akan keragaman model dan disain lemari es satu pintu ”, ungkap Andry.

Berangkat dari riset dilapangan, dampak dari pandemi membuat masyarakat Indonesia kerap berbelanja banyak guna menyimpan persediaan dan bahan makanan.

Akibatnya mereka membutuhkan lemari es tambahan untuk menampung persediaan makanan tersebut. “Lemari es satu pintu menjadi pilihan yang tepat karena desainnya yang kompak dan ruang penyimpanan yang cukup luas”, lanjut Andry.

Motif Bunga

Mengangkat motif bunga sebagai tema desain, Lemari es seri ‘Kirei III’ hadir dalam tiga seri utama, yaitu Sakura Series, Sakura Vivid, dan Dandelion Series.

Menyasar kaum wanita, lemari es ‘Kirei III’ tidak hanya berfungsi sebagai produk penyimpan makanan namun dapat menjadi ornamen penghias ruangan guna memberikan suasana yang berbeda di ruang makan dan dapur.

Seri bunga lainnya, yaitu Dandelion series menghadirkan tiga warna motif bunga yaitu, biru muda, merah muda dan putih.

Lemari es ‘Kirei III’ hadir dengan volume 133, 166, dan 184 liter. “Kecil namun tangguh itulah ciri lemari es seri ‘Kirei III’ Sharp ini.

Selain dilindungi oleh lima perlindungan berstandard Jepang, fitur Tempered Glass Tray , tray kaca yang mampu menahan beban sampai 100 kg menjadi kekuatan yang patut diperhitungan pada saat memilih lemari es satu pintu milik Sharp, keunggulannya lainnya adalah hemat energi, seluruh lemari es Kirei Series masih dapat beroperasi dengan daya rendah yaitu pada 90 Watt.

Lemari es terbaru Sharp ‘Kirei III’ dilepas kepasaran dengan harga Rp1,6 juta untuk kapasitas 133 liter, Rp1,8 juta untuk kapasitas 166 liter, dan Rp2 juta untuk kapasitas 184 liter. Lemari es ‘Kirei III sudah dapat ditemui di toko-toko traditional dan online di seluruh Indonesia mulai sejak awal Juli kemarin.

PT Sharp Electronics Indonesia optimis menargetkan penjualan 360.000 unit setahun dimana akan berkontribusi sekitar 25-30 persen dari total penjualan lemari es satu pintu. (Wie)

 

 

Berikan Komentar
  • Bagikan