MEDAN (Berita): Pada Juli 2024, Tiongkok merupakan negara terbesar untuk ekspor dan impor Sumatera Utara.
“Ekspor Sumut terbesar ke Tiongkok, begitu pula impor terbesar dari Tiongkok,” kata Asim Sahputra, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Sabtu (7/9/2024).
Asim menjelaskan ekspor ke Tiongkok pada Juli 2024 merupakan yang terbesar yaitu 191,80 juta dolar AS diikuti Amerika Serikat sebesar 122,46 juta dolar AS dan India sebesar 77,89 juta dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,44 persen.
“Nilai impor Juli 2024 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu 148,06 juta dolar AS dengan perannya mencapai 26,19 persen dari total impor Sumatera Utara,” kata Asim.
Ia menyebut nilai ekspor dan impor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada Juli 2024 mengalami kenaikan, ekspor 12,59 persen dan impor 24,10 persen.
Untuk ekspor, katanya, kenaikan 12,59 persen itu dibandingkan Juni 2024, yaitu dari 861,32 juta dolar AS menjadi 969,75 juta pada Juli 2024.
Sedangkan nilai impor atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar 565,31 juta atau naik sebesar 24,10 persen pada Juli 2024 dibandingkan Juni 2024 yang bernilai sebesar 455,52 juta dolar AS.
“Bila dibandingkan dengan Juli 2023, ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,03 persen,” katanya.
Berbicara ekspor, Asim menambahkan
golongan barang yang mengalami kenaikan terbesar pada Juli 2024 terhadap Juni 2024 adalah golongan berbagai produk kimia yaitu naik sebesar 39,64 juta (49,12 persen) diikuti oleh golongan bahan kimia organik naik sebesar 12,13 juta dolar AS (30,54 persen).
Golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati yaitu turun sebesar 38,87 juta dolar AS (-10,67 persen ), diikuti oleh golongan tembakau yaitu turun sebesar sebesar 2,30 juta dolar AS (-8,76 persen).
Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada Juli 2024, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai 413,53 juta dolar AS (42,64 persen).
Impor
Asim menambahkan nilai impor melalui Sumatera Utara Juli 2024 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar 565,31 juta dolar AS atau naik sebesar 24,10 persen dibandingkan Juni 2024 yang bernilai sebesar 455,52 juta dolar AS.
Ia menjelaskan nilai impor menurut golongan penggunaan barang Juli 2024 dibanding Juni 2024 bahan baku penolong naik sebesar 27,24 persen, barang konsumsi mengalami
kenaikan sebesar 23,22 persen dan barang modal mengalami kenaikan sebesar
2,85 persen.
Pada Juli 2024, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar
adalah golongan ampas/sisa industri makanan sebesar 38,88 juta dolar AS (179,36 persen). Sedangkan yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan bahan kimia anorganik dengan nilai sebesar 12,64 juta dolar AS (-37,64 persen).
Impor terbesar lainnya diikuti Malaysia sebesar 70,21 juta dolar AS (12,42 persen) dan Brazil sebesar 62,90 juta dolar AS
(11,13 persen).
Dari total impor Sumatera Utara pada Juli 2024 sebesar 565,31 juta dolar AS, impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu sebesar 78,78 persen dengan nilai 445,32 juta dolar AS diikuti oleh impor barang konsumsi sebesar 12,26 persen (69,29 juta dolar AS), dan impor barang modal sebesar 8,97 persen (50,69 juta dolar AS).
Selama Juli 2024 kesepuluh negara asal utama memberikan peran sebesar 74,76 persen terhadap total nilai impor melalui Sumatera Utara. Sedangkan sisanya memberikan peran sebesar 25,24 persen berasal dari negara lainnya. Nilai impor dari 10 negara utama menurun sebesar 4,64 persen pada periode Januari–Juli 2024 dibandingkan periode Januari–Juli 2023. (wie)