MEDAN (Berita): Tiongkok merupakan negara terbesar untuk tujuan ekspor dan juga terbesar masuknya barang impor dari Negara Bambu tersebut.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Asim Saputra menegaskan hal itu Jumat (6/12/2024).
Ia memaparkan ekspor ke Tiongkok pada Oktober 2024 merupakan yang terbesar yaitub162,50 juta dolar AS diikuti Amerika Serikat sebesar 107,33 juta dolar AS dan India sebesar 84,94 juta dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,20 persen.
Begitu pula untuk impor, barang masuk ke Sumut juga terbesar dari Tiongkok nilainya pada Oktober 2024 mencapai 150,53
juta dolar AS dengan perannya mencapai 28,74 persen dari total impor Sumatera Utara.
Diikuti Singapura sebesar 60,03 juta dolar AS (11,46 persen) dan Malaysia sebesar 58,48
juta dolar AS (11,16 persen).
Asim menjelaskan perkembangan ekspor dimana melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada Oktober 2024
mengalami peningkatan dibandingkan September 2024, yaitu dari 996,23
juta dolar AS menjadi 1.037,40 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 4,13 persen.
“Bila dibandingkan dengan Oktober 2023, ekspor Sumatera Utara mengalami
peningkatan sebesar 9,39 persen,” katanya.
Golongan barang ekspor yang mengalami penurunan terbesar pada Oktober 2024 terhadap September 2024 adalah golongan berbagai produk kimia yaitu turun sebesar
7,00 juta dolar AS (-5,57 persen) diikuti oleh golongan tembakau turun sebesar 5,99
juta dolar AS (-22,18 persen).
Asim menyebut golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar
adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati yaitu naik sebesar 53,28 juta dolar AS (13,31 persen), diikuti oleh golongan bahan kimia organik dengan kenaikan sebesar
3,39 juta dolar AS (7,41 persen).
Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada Oktober 2024, ekspor ke
kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai 404,78 juta dolar AS (39,02 persen).
Perkembangan Impor
Asim memaparkan impor Sumatera Utara Oktober 2024 Sebesar 523,78 juta dolar AS.
Nilai impor melalui Sumatera Utara Oktober 2024 atas dasar CIF (cost, insurance
& freight) sebesar 523,78 juta dolar AS atau naik sebesar 14,84 persen dibandingkan
September 2024 yang bernilai sebesar 456,10 juta dolar AS.
“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami peningkatan sebesar 10,59 persen,” ujar Asim.
Ia menambahkan nilai impor menurut golongan penggunaan barang Oktober 2024 dibanding September 2024, barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 0,63 persen.
Sedangkan bahan baku penolong naik sebesar 14,36 persen dan barang modal mengalami peningkatan sebesar 36,23 persen.
Pada Oktober 2024, golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor
terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar 9,89 juta dolar AS (-11,34 persen).
Sedangkan yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah plastik dan barang
dari plastik dengan nilai sebesar 11,98 juta dolar AS (60,29 persen).
Dari total impor Sumatera Utara pada Oktober 2024 sebesar 523,78 juta dolar AS, impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu sebesar 77,34 persen dengan nilai 405,10 juta dolar AS. Diikuti oleh impor barang modal sebesar 12,32 persen (64,52 juta dolar AS);dan impor barang konsumsi sebesar 10,34 persen (54,15 juta dolar AS). (wie)