Transformasi Digital Dorong UMKM Menembus Pasar Global

  • Bagikan
Berita Sore/ist Selebrasi penandatangan kesepakatan Business Matching Ekspor pada event FEKDI x KKI 2024 di Jakarta Convention Center Sabtu (3/8/2024).

JAKARTA (Berita): Transformasi digital Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu pilar utama mendorong transformasi UMKM untuk Go Digital dan Go Export secara end-to-end dan membentuk ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyebutkan hal itu dalam rilisnya Senin (5/8/2024).

Langkah ini membuka peluang baru bagi pelaku usaha UMKM menembus pasar global dan berinovasi dalam meningkatkan kualitas produknya.

Untuk mendorong UMKM go digital diperlukan kesadaran dalam membangun dan mengelola eksistensi UMKM di media sosial, mengoptimalkan pemanfaatan platform e-commerce berorientasi global, dan menggunakan kanal pembayaran digital.

Terobosan ini jika diiringi upaya UMKM dalam memahami preferensi konsumen dan kondisi pasar global, melakukan perencanaan produksi dan manajemen rantai pasokan untuk memenuhi permintaan pasar dengan berkelanjutan akan mendorong UMKM masuk ke pasar global (go export).

Guna memperkuat aspek pemasaran, UMKM harus membangun brand yang kuat dengan menonjolkan kualitas, keunikan, dan nilai tambah produk untuk menciptakan positioning di kancah global.

Demikian mengemuka pada Talk Over Coffee yang mengangkat tema SMEs Go Digital: Bring Indonesia SMEs to The World di Jakarta Sabtu (3/8/2024) yang juga menjadi rangkaian kegiatan FEKDI x KKI 2024.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung di ajang Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024 menyampaikan BI secara konsisten melakukan langkah – langkah untuk mendorong UMKM Go Digital dan Go Export, dengan empat hal yang terus diupayakan.

Pertama, penguatan kurasi yang sejalan dengan permintaan dan persyaratan pasar global yang didasarkan pada market intelligence. Kedua, akses promosi ke pasar global melalui berbagai kegiatan promosi perdagangan domestik dan internasional. Termasuk penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia, perluasan trading house seperti Indonesia House of Beans di Tokyo, Malaysia, Singapura, serta pembentukan Indonesia SME (Small Medium Enterprises) Hub yang memiliki sejumlah fitur unggulan seperti penyediaan informasi ekspor dan market intelligence serta memungkinkan UMKM untuk dapat berkomunikasi langsung dengan pembeli dari pasar luar negeri.

Ketiga, literasi digital yang merupakan kunci bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi dengan efektif, sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko fraud. Keempat, edukasi untuk mendorong UMKM menuju pasar ekspor diantaranya melalui sejumlah modul UMKM Go Export yang berisi potensi usaha, trend pasar, strategi, peluang, prosedur, persyaratan, serta tips dan trik lainnya.

“Langkah-langkah tersebut tidak terlepas dari dukungan kolaborasi dan sinergi antara Bank Indonesia bersama Pemerintah, otoritas terkait, industri, pelaku usaha UMKM, masyarakat dalam mewujudkan UMKM Go Digital dan Go Export,” kata Yuda.

Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman pada pembukaan Aktivasi Karya Kreatif Indonesia yang mengangkat tema Building Trends in Inclusive Economy: Integrating Sustainability into Fashion Jumat (2/8/2024), mendorong UMKM lebih maju dan naik kelas.

“Salah satu sektor UMKM yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah UMKM produk fashion,” ungkap Aida.

Di sisi global, permintaan atas sustainable goods termasuk produk sustainable fashion mengalami kenaikan signifikan sebesar 71 persen dalam kurun waktu 5 tahun sejak 2016-2020 yang dikenal dengan istilah “eco-wakening”.

Untuk menangkap potensi pasar global yang besar tersebut, UMKM harus mengikuti tren global terkini serta meningkatkan kapasitas UMKM agar dapat menjangkau pasar sustainable fashion yang ramah lingkungan.

Hasil asesmen BI di 2023, terdapat 30 persen UMKM yang sudah terklasifikasi ke dalam UMKM Hijau sehingga transformasi UMKM menuju keberlanjutan lingkungan dan mengadopsi digitalisasi dalam produksi, pemasaran, maupun aspek sosial ekonominya perlu dioptimalkan.

“Dengan demikian, UMKM tidak hanya dapat meningkatkan kinerja dan daya saing mereka, tetapi juga berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Aida.

Wujud nyata capaian positif UMKM Go Digital dan Go Export ditandai dengan penandatanganan kesepakatan business matching ekspor UMKM dari berbagai daerah dengan pembeli dari pasar global.

Melalui kegiatan ini Bank Indonesia mendorong kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan untuk semakin membuka jalan bagi UMKM digital memperluas jangkauannya.

Kegiatan tersebut menghadirkan berbagai narasumber dari BI, K/L terkait, pelaku usaha perdagangan, serta pelaku UMKM yang akan ikut memberikan pandangan dalam mendorong UMKM untuk dapat Go Digital dan Go Export. Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari K/L, pelaku UMKM, dan mahasiswa.(rel/wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *