Waspadai El Nino, Faktor Penahan Pertumbuhan Ekonomi Sumut 2023

  • Bagikan
Berita Sore/laswie wakid Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut IGP Wira Kusuma (dua kiri) bersama Deputi Kepala Perwakilan Suharman Tabrani (dua kanan), Deputi Direktur Indra Kuspriyadi (paling kiri) dan Poltak Sitanggang (paling kanan) memberikan pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2023 di kantor BI Jalan Balai Kota Medan Jumat (8/9) sore.

MEDAN (Berita): Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), IGP Wira Kusuma menegaskan fenomena El Nino semester II 2023 menjadi salah satu faktor penahan faktor pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Hal itu dikatakannya kepada wartawan pada Bincang Bareng media (BBM) yang digelar KPw BI Sumut di kantornya Jalan Balai Kota Medan Jumat (8/9) sore.

Saat itu dia didampingi Deputi Kepala Perwakilan Suharman Tabrani, Deputi Direktur Poltak Sitanggang dan Indra Kuspriyadi.

Wira menyebut faktor penahan pertumbuhan ekonomi di Sumut untuk 2023 lainnya seperti koreksi harga komoditas unggulan Sumut sejalan dengan antara lain rebound ekonomi China yang tidak sekuat perkiraan. Potensi meningkatnya nilai barang impor melalui transmisi depresiasi nilai tukar.

“Potensi gangguan produksi hortikultura
seiring dengan prakiraan keberlangsungan
fenomena El Nino pada semester II 2023 dan
tertahannya ekspor beras dari India,” tegas Wira.

Ia menambahkan perekonomian Sumut di tahun 2023 diprakirakan tetap kuat bias atas dalam kisaran 3,9-4,7 persen (yoy). Potensi risiko lain yang perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sumut. Seperti koreksi harga komoditas unggulan Sumut sejalan dengan rebound ekonomi China yang tidak sekuat perkiraan, potensi meningkatnya nilai barang impor, serta potensi gangguan produksi hortikultura dampak fenomena El Nino.

Begitupun menurut dia, terdapat faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumut. Pertama, membaiknya aktivitas perekonomian pasca pandemi Covid-19 yang membuat optimisme permintaan domestik tetap kuat.

Kedua, Meningkatnya Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumut sebanyak 7,45 persen menjadi Rp2.710.493. Ketiga, berlanjutnya insentif Pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), kartu sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), dan sebagainya.

Keempat berlanjutnya proyek PSN dan infrastruktur daerah. Permintaan sawit domestik yang tetap tinggi seiring
berlanjutnya program hilirisasi industri B35 dan B40.

Wira menjelaskan untuk pertumbuhan perekonomian Sumut pada triwulan II-2023 tumbuh 5,19 persen (yoy), meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan Sumut pada periode laporan ini juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional (5,17 persen yoy) dan Sumatera (4,90 persen, yoy) pada periode yang sama.

Dari sisi pengeluaran, akselerasi pertumbuhan utamanya berasal dari daya beli
yang terjaga dan meningkatnya aktivitas mobilitas seiring dengan momen Hari
Besar Keagamaan dan libur sekolah.

Hal ini tecermin pada pertumbuhan konsumsi
rumah tangga yang mencapai pertumbuhan 6% (yoy), lebih tinggi dibanding rerata
pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebelum pandemi sebesar 4,99 persen

Dari sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023
utamanya didorong oleh sektor Industri Pengolahan yang mencatatkan kenaikan
andil tertinggi dari triwulan I-2023. Sementara itu, LU Pertanian serta Perdagangan
Besar dan Eceran masih mencatatkan pertumbuhan yang kuat pada triwulan II-2023. (wie)

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut IGP Wira Kusuma (dua kiri) bersama Deputi Kepala Perwakilan Suharman Tabrani (dua kanan), Deputi Direktur Indra Kuspriyadi (paling kiri) dan Poltak Sitanggang (paling kanan)
memberikan pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2023 di kantor BI Jalan Balai Kota Medan Jumat (8/9) sore.

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *