ANKARA (Berita): Pemerintah Arab Saudi pada Selasa mengatakan negaranya berharap dapat melanjutkan dialog yang membangun dengan Iran sesuai dengan kesepakatan untuk memulai kembali hubungan diplomatik setelah pejabat kedua negara bertemu di China.
Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) memberitakan bahwa dalam pertemuan yang diketuai Raja Saudi Salman bin Abdulaziz di ibukota Riyadh, Kabinet Saudi mengekspresikan harapannya untuk melanjutkan dialog yang membangun sesuai dengan pilar dan pondasi yang ada dalam kesepakatan.
Kabinet Saudi berharap kesepakatan tersebut menguntungkan kedua negara dan wilayah negara secara umum serta meningkatkan perdamaian dan keamanan regional maupun internasional.
Kesepakatan itu juga mencakup kepatuhan terhadap prinsip dan tujuan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kerja Sama Islam, serta konvensi dan norma internasional.
Sebagai tambahan, kesepakatan itu meliputi kembalinya hubungan diplomatik kedua negara dan menegaskan prinsip-prinsip penghormatan kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing negara.
Kabinet juga menekankan pentingnya keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia serta solusi politik melalui dialog.
Hubungan diplomatik kedua negara Teluk tersebut memburuk setelah perwakilan diplomatik Saudi di Teheran diserang oleh massa yang marah pada Januari 2016 atas hukuman mati terhadap ulama Syiah Saudi terkemuka Sheikh Nimr al-Nimr.
Kedua negara tetangga yang terasing itu terlibat dalam pembicaraan maraton dengan perantara Irak sejak April 2021 untuk memperbaiki hubungan diplomatik. Baik Teheran maupun Riyadh mencatat kemajuan, tetapi terobosannya tidak terlalu signifikan. (ant)