DELISERDANG (Berita): Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Sumatera Utara melaksanakan Kick Off Gerakan Nasional (Gernas) Pengendalian Inflasi Pangan (PIP).
Acara Kick Off tersebut ditandai dengan panen cabai merah di lahan milik petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Juli Tani di Dusun Jogja, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang Rabu (31/8/2022).
Panen cabai dilakukan Gubsu Edy Rahmayadi, Deputi Gubernur BI Juda Agung, Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmat Daniel Chardin, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Anggota Komisi XI DPR RI Hisar Sitorus, Gus Irawan Pasaribu dan Hidayatullah.
Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi, sejumlah Bupati antara lain Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan semangat untuk bersinergi dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang telah dicanangkan pada 10 Agustus 2022 di Malang, terus digaungkan di berbagai daerah.
Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara memperkuat sinergi bersama dengan 43 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPw DN) Bank Indonesia lainnya dalam mengendalikan laju inflasi melalui inovasi dan digitalisasi pengembangan klaster cabai merah dengan sistem integrated farming, yang akan menopang kesinambungan produksi nasional ke depan.
“Momentum ini ditandai dengan penyelenggaraan Kick Off GNPIP Sumatera Utara di Klaster Cabai Merah Juli Tani, Kabupaten Deli Serdang hari ini,” kata Juda.
Selain menyoroti permasalahan struktural, kegiatan ini juga turut mendorong Gerakan Tanam (Gertam) Cabai di pekarangan, yang diharapkan akan memotivasi budaya swasembada pangan masyarakat dan mendukung tercapainya kestabilan harga.
Juda menyampaikan bahwa Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) hadir sebagai salah satu tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022.
GNPIP diharapkan dapat mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan (dari sisi suplai). Mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan, yang lebih terintegrasi serta berdampak nasional berlandaskan pada kerangka 4K, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.
“Kita harus mengambil langkah untuk menangani aspek yang lebih struktural, dengan mendorong inovasi dan digitalisasi pertanian seperti yang telah dilakukan oleh klaster cabai merah di Sumatera Utara yang telah menerapkan konsep integrated farming dengan pembuatan pupuk organik secara mandiri hingga implementasi sistem lelang terpusat pada sub terminal agribisnis dalam sistem pemasarannya,” ungkap Juda.
Ia menyebut perekonomian dalam dua tahun terakhir berdampak akibat Covid-19. Dalam tahun ini mulai pulih, namun dunia kembali krisis pangan dan energi akibat perang Rusia dan Ukraina.
Inflasi di beberapa negara cukup tinggi seperti Amerika Serikat dari 2 persen, sempat di angka 10 persen. Bahkan Turki inflasinya mencapai 80 persen.
Di Indonesia, walaupun tak separah negara lain dimana Juli 2022 inflasinya 4,9 persen yang semuanya bersumber dari pangan mencapai 11,5 persen. Inflasi ini level tertinggi dalam 8 tahun terakhir. “Inflasi pangan cukup menggerus daya beli masyarakat,” katanya.
Sejalan dengan hal tersebut, Gubsu Edy Rahmayadi juga turut menyampaikan pentingnya penguatan sinergi dan komitmen dari seluruh stakeholder dalam rangka mendukung pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerah, salah satunya melalui GNPIP.
Penguatan di sisi produksi perlu terus didorong melalui pembukaan klaster pangan baru di daerah sentra, mereplikasi inovasi dari klaster cabai merah integrated farming yang diresmikan pada hari ini (31/8/2022).
Selain itu, peningkatan produksi di sisi hulu bagi komoditas hortikultura lainnya akan terus dilakukan melalui berbagai pelatihan maupun bantuan saprodi, termasuk peningkatan akses terhadap teknologi dan ekonomi digital serta pembiayaan kepada para UMKM.
Gubsu Edy juga mengapresiasi dan akan terus mendukung berbagai upaya pengendalian inflasi yang dilaksanakan bersama Bank Indonesia.
Pada kesempatan ini, Anggota Komisi XI mengharapkan, “Kendala dan tantangan dapat terselesaikan melalui kolaborasi seluruh komponen, harga dapat terjaga dan kesejahteraan petani dapat meningkat. Bank Indonesia perlu terus mendorong terobosan untuk membantu penerapan digitalisasi pertanian.”
Rangkaian kegiatan Kick Off GNPIP Sumatera Utara diawali dengan pelaksanaan panen bersama cabai merah oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Gubernur Sumatera Utara serta segenap unsur Forkopimda Sumatera Utara.
Upaya sinergitas pengendalian inflasi pada kegiatan ini juga meliputi komitmen perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Kepulauan Riau dan Bangka Belitung.
Peresmian klaster baru hortikultura, pemberian 77.000 bibit cabai merah dalam rangka mendorong gerakan Urban Farming, serta penyerahan program Dedikasi untuk Negeri berupa alat digital farming, sarana prasarana usaha alat tangkap nelayan, dan sarana pendukung produksi pertanian guna mendukung pengembangan serta peningkatan kapasitas di sisi hulu. (wie)