TOKYO (Berita): Indonesia menyerukan agar masyarakat internasional melakukan upaya konkret untuk mewujudkan dunia bebas senjata nuklir, kata Duta Besar Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi.
Pernyataan itu disampaikan Heri di Tokyo, Minggu (7/8/2022) , terkait peringatan 77 tahun penjatuhan bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Menurut dia, masyarakat internasional sebaiknya dapat menahan diri dari tindakan yang tidak kondusif untuk peluncuran senjata nuklir.
“Sebagai salah satu negara yang menandatangani Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir, Indonesia menyerukan agar PBB lebih intens dalam memperingatkan tentang konsekuensi kemanusiaan dan lingkungan jika negara-negara dunia tidak mematuhi NPT,” katanya.
Traktat Non-Proliferasi Nuklir atau Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) adalah perjanjian antar negara pemilik senjata nuklir untuk tidak membantu negara lain memproduksi senjata tersebut.
Traktat ini memperkuat negara-negara senjata nuklir (NWS) dan negara-negara senjata non-nuklir (NNWS) yang ditunjuk oleh traktat untuk mencegah proliferasi lebih lanjut, mempromosikan kerja sama di bidang perdamaian, penggunaan teknologi nuklir, dan bekerja menuju perlucutan senjata.
Dengan kata lain, NPT menjadi landasan upaya internasional untuk mengurangi ancaman senjata nuklir. Peringatan 77 tahun penjatuhan bom atom digelar di Hiroshima Peace Memorial Museum pada Sabtu (7/8).
Peringatan itu dihadiri oleh Perdana Menteri Fumio Kishida dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres, Gubernur Yuzaki Hidehiko, dan Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui, serta wakil dari lebih dari 100 perwakilan asing di Jepang.
Mewakili Dubes RI untuk Jepang, Koordinator Fungsi Politik KBRI Tokyo Sunan J Rustam hadir dalam acara tersebut. Sekitar 1.000 orang memadati kompleks Peace Memorial untuk mengikuti peringatan itu, yang digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.
Selain mengheningkan cipta pada 08.15 waktu jatuhnya bom atom di Hiroshima kegiatan simbolis lain juga digelar, seperti pembacaan deklarasi damai, pelepasan burung merpati, dan peletakan karangan bunga.
Pada 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu. Serangan bom atom kedua di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia Kedua. Kedua peristiwa itu menewaskan sekitar 140.000 orang di Hiroshima dan 74.000 orang di Nagasaki. (ant)