• Redaksi
  • Hubungi Kami
Minggu, Maret 7, 2021
beritasore.co.id
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Ekonomi
  • Opini
  • Internasional
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Pariwara
    • Jadwal Khatib Jumat
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Ekonomi
  • Opini
  • Internasional
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Pariwara
    • Jadwal Khatib Jumat
    • Pariwisata
No Result
View All Result
beritasore.co.id
No Result
View All Result

Beritasore » Warga Myanmar Kembali Unjuk Rasa Menentang Kudeta

Warga Myanmar Kembali Unjuk Rasa Menentang Kudeta

10 Februari 2021
in Internasional
Reading Time: 2min read
0
Warga Myanmar Kembali Unjuk Rasa Menentang Kudeta
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

Jakarta ( Berita) : Para pengunjuk rasa kembali ke jalan-jalan Myanmar pada Rabu (10/2/2021), setelah hari yang paling kejam dalam demonstrasi menentang kudeta yang menghentikan transisi tentatif menuju demokrasi di bawah pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

“Kami tidak bisa tinggal diam. Jika ada pertumpahan darah selama protes damai kami, maka akan ada lebih banyak jika kami membiarkan mereka mengambil alih negara,” kata pemimpin pemuda Esther Ze Naw kepada Reuters.

Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi di kota utama Yangon. Sementara di Ibu Kota Naypyitaw, ratusan pegawai pemerintah berbaris untuk mendukung kampanye pembangkangan sipil yang berkembang, yang dimulai oleh petugas kesehatan.

Seorang dokter mengatakan seorang pengunjuk rasa diperkirakan meninggal karena luka tembak di kepala dalam unjuk rasa pada Selasa (9/2). Dia terluka ketika polisi menembakkan senjata, sebagian besar ke udara, untuk “membersihkan” pengunjuk rasa di Naypyitaw.

Tiga orang lainnya sedang dirawat karena luka yang dicurigai akibat peluru karet, kata dokter.

Para pengunjuk rasa juga terluka di Mandalay dan kota-kota lain, di mana pasukan keamanan menggunakan meriam air dan menangkap puluhan orang.

Di sisi lain, media pemerintah melaporkan cedera yang dialami polisi selama upaya mereka membubarkan pengunjuk rasa, yang dituduh melempar batu dan batu bata. Militer telah memberlakukan pembatasan pertemuan dan jam malam di kota-kota terbesar di negara itu.

Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk penggunaan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa, yang menuntut pembalikan kudeta dan pembebasan Suu Kyi serta para pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dan aktivisnya yang ditahan.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan sedang meninjau bantuan ke Myanmar untuk memastikan mereka yang bertanggung jawab atas kudeta menghadapi “konsekuensi yang signifikan”.

“Kami mengulangi seruan kami kepada militer untuk melepaskan kekuasaan, memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis, membebaskan mereka yang ditahan, dan mencabut semua pembatasan telekomunikasi dan menahan diri dari kekerasan,” kata juru bicara Ned Price di Washington.

PBB meminta pasukan keamanan Myanmar untuk menghormati hak rakyat untuk melakukan protes secara damai.

“Penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap para demonstran tidak dapat diterima,” kata perwakilan PBB di Myanmar Ola Almgren.

Unjuk rasa tersebut adalah yang terbesar di Myanmar dalam lebih dari satu dekade, menghidupkan kembali ingatan hampir setengah abad pemerintahan langsung militer dan gelombang pemberontakan berdarah sampai militer mulai melepaskan sebagian kekuasaan pada 2011.

Avinash Paliwal, dosen senior hubungan internasional di School of Oriental and African Studies di University of London, mengatakan Myanmar tidak akan kembali terisolasi seperti di masa lalu, karena China, India, ASEAN, dan Jepang tidak mungkin memutuskan hubungan dengan negara itu.

“Negara ini terlalu penting secara geo-strategis untuk memungkinkan itu (pemutusan hubungan–red) terjadi. AS dan negara-negara Barat lainnya akan memberikan sanksi—tetapi kudeta ini dan konsekuensinya akan menjadi cerita Asia, bukan cerita Barat,” kata Paliwal. (ant/rtr )

Berikan Komentar

BACA JUGA

Lakukan “Shuttle Diplomacy”, Menlu RI Bahas Isu Myanmar Dengan ASEAN

Penahanan Aung San Suu Kyi Sampai 17 Februari 

Related Posts

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi

Lakukan “Shuttle Diplomacy”, Menlu RI Bahas Isu Myanmar Dengan ASEAN

23 Februari 2021
Para pengunjuk rasa mengangkat poster bergambar Aung San Suu Kyi saat mereka melakukan aksi protes menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, Sabtu (13/2/2021). ( ant/rt

Penahanan Aung San Suu Kyi Sampai 17 Februari 

15 Februari 2021
Kematian COVID-19 Di Afrika Melonjak 40 Persen

Kematian COVID-19 Di Afrika Melonjak 40 Persen

12 Februari 2021
Tentara Myanmar berjaga-jaga di dalam Balai Kota di Yangon, Myanmar, Senin (1/2/2021). (ant/rtr )

DK PBB Minta Militer Myanmar Bebaskan Suu Kyi

5 Februari 2021
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kedua kiri) memeriksa pasukan kehormatan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2/2021). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan perdana dari PM Malaysia Muhyiddin Yassin dan kedua pemimpin negara tersebut membahas hubungan bilateral meliputi perlindungan WNI di Malaysia dan sejumlah isu kawasan dan global. (ant )

Presiden Jokowi – PM Muhyuddin Tekankan Stabilitas Di Laut China Selatan

5 Februari 2021
Pendukung NLD meneriakkan slogan di depan Kedubes Myanmar di Bangkok, Thailand, Senin (1/2/2021) saat menggelar protes setelah militer mengambil kekuasaan dari pemerintahan sipil yang terpilih secara demokratis dan menangkap pemimpinnya, Aung San Suu Kyi. ant/Rtr

Partai NLD Minta Suu Kyi Dibebaskan

2 Februari 2021

Search

No Result
View All Result

TERKINI

  • Mandiri Amal Insani Khitan 40 Anak Brandan 6 Maret 2021
  • Riski Ramadhan : Mari Kita Lestarikan Budaya di Serdang Bedagai 6 Maret 2021
  • Kades Persatuan Pimpin Gotroy Perbaiki Jalan Rusak 6 Maret 2021
  • Malaysia Gencar Tawarkan Wisata Medis 6 Maret 2021
  • Mengukur Dampak Positif Penutupan Kode Broker dan Tipe Investor 6 Maret 2021
  • Laporan Persekongkolan Tender Di Deliserdang Paling Tinggi 6 Maret 2021
  • Bupati Langkat Tandatangani MPP 2021 6 Maret 2021
  • TP-PKK Dan DWP Batubara Berikan 200 Bungkus Nasi Kepada Masyarakat 6 Maret 2021
  • Tokoh Masyarakat Sumut Dukung Vaksinasi Covid-19 6 Maret 2021
  • Pemkab Tapsel Raih Terbaik Satu Program Unmet Need 6 Maret 2021
  • BKPAD Tapsel Buka Pelayanan Pembayaran Pajak Digital 5 Maret 2021
  • Antisipasi Karhutla, Pemkab Tapsel Gelar Apel Pasukan 5 Maret 2021
  • Camat Sunggal Tanam Pohon  5 Maret 2021
  • Bupati Langkat Dihadiahi Tanjak Mahkota Warisan 5 Maret 2021
  • Dinkes Labura Canangkan Vaksinasi Covid-19 Insan Pers 5 Maret 2021

Jadwal Khatib Jumat

Jadwal Khatib Jum’at 27 November 2020

Jadwal Khatib Jum’at 06 November 2020

Jadwal Khatib Jum’at 23 Oktober 2020

Jadwal Khatib Jum’at 16 Oktober 2020

Jadwal Khatib Jum’at 09 Oktober 2020

POPULER

Tebingtinggi Masuk Zona Aman Covid-19

Diduga Disakiti Pacar, Edi Susanto Tewas Gantung Diri

Pelaku Pencurian Kotak Infak Masjid Ubudiyah Diamankan Polsek P. Brandan

Ratusan Napi Rutan Brandan Dibebaskan

Hubungi Kami

Email: [email protected]

  • Disclaimer
  • Pedoman Cyber
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Sitemap

© 2021 Beritasore.co.id - Semua Berita Layak Online.

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Ekonomi
  • Opini
  • Internasional
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Pariwara
    • Jadwal Khatib Jumat
    • Pariwisata

© 2021 Beritasore.co.id - Semua Berita Layak Online.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.