BELAWAN (Berita): Maraknya aksi geng motor di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan dan telah memakan banyak korban jiwa, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Cakra Keadilan Helmax Alex Sebastian Tampubolon SH, MH meminta Kapolres Pelabuhan Belawan agar meningkatkan patroli di wilayah pesisir Medan Utara ini.
“Sudah banyak warga masyarakat yang menjadi korban jiwa yang menderita luka parah akibat sabetan senjata tajam. Polisi harus bertindak tegas, menangkap dan mencegah aksi-aksi sadis yang dilakukan oleh para kawanan geng motor tersebut,” ujar Helmax Alex Sebastian Tampubolon kepada beritasore.co.id, Rabu (28/5/2024) menanggapi maraknya aksi geng motor di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan dan bahkan acap menjadi viral di media sosial.
Dijelaskan Alex, meski sudah banyak kawanan geng motor yang ditangkap oleh pihak Polres Pelabuhan Belawan dan polsek jajaran namun aksi-aksi kawanan geng motor bukannya menurun, malah semakin merajalela.
Hampir setiap hari ada saja warga yang menjadi korban kebrutalan kawanan geng motor.
“Walaupun sudah banyak kawanan geng motor yang ditangkap, ironisnya aksi-aksi kawanan geng motor masih saja terjadi. Tidak hanya malam hari, di siang hari mereka (geng motor) masih saja bisa beraksi di mana-mana,” tutur Alex, panggilan akrab praktisi hukum ini.
Alex juga mengakui, banyak keluarga korban geng motor yang melapor kepada dirinya terkait perlindungan hukum dan langkah-langkah hukum yang akan dilakukan.
Oleh sebab itu, tambah Alex, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek jajaran lebih meningkatkan patroli Kamtibmas rutin setiap hari, dengan sasaran ke sekolah-sekolah atau komunitas-komunitas lainnya sekaligus melakukan pembinaan.
“Intinya, patroli rutin harus dilakukan oleh pihak Kepolisian setiap harinya demi memberi rasa aman, nyaman dan menciptakan situasi kamtibmas yang terkendali,” ulang Alex lagi.
Namun demikian, tambah Alex, pencegahan terjadinya aksi-aksi geng motor, tidak hanya tugas pihak Kepolisian semata namun peran serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan orangtua sangat diperlukan bahkan memiliki peranan penting.
“Kalangan orangtua harus bisa menasihati anak-anaknya agar tidak keluar rumah pada malam hari bila tidak ada keperluan yang penting. Begitu juga tokoh agama dan tokoh masyarakat senantiasa memberikan himbauan-himbauan agar anak-anak remaja menjauhi Narkoba, karena aksi-aksi geng motor tersebut terindikasi mengkonsumsi Narkoba sebelum melakukan aksi brutalnya,” tuturnya.
Alex, praktisi hukum ini sebelumnya malang melintang beracara di Jakarta dan kini mendirikan kantor LBH Cakra Keadilan di Komplek Griya Martubung, Kecamatan Medan Labuhan.
Disebutkan Alex, orangtua juga harus memberikan kegiatan ekstrakurikuler kepada anak-anaknya sehingga usai pulang sekolah, anak-anaknya bisa mengikuti kegiatan olahraga atau bimbingan belajar sehingga anak-anak memiliki kesibukan tersendiri dan jauh dari penyalahgunaan Narkoba.
Sebab, di dalam pasal 19 Konvensi Hak Anak Tahun 1989 disebutkan bahwa tiap anak berhak mendapat pengasuhan yang layak, dilindungi dari kekerasan, penganiayaan, dan pengabaian.
Selain itu, tambah Alex, penyebab anak-anak ikut-ikutan gabung ke kelompok geng motor akibat kurangnya wadah dan apresiasi dari lingkungan sekitar anak, baik keluarga, sekolah atau masyarakat membuat anak mencari tempat yang dapat mengapresiasi mereka, termasuk kelompok yang menyimpang seperti geng motor atau Narkoba.
Penyalahgunaan Narkoba akan menjadi pemicu anak-anak bergabung dalam kelompok geng motor sehingga pemberantasan Narkoba harus ditingkatkan eskalasinya.
“Pada saat mereka mendapatkan apresiasi di kelompok tersebut (geng motor), maka mereka akan semakin terpacu untuk melakukan sesuatu yang membanggakan kelompok mereka, termasuk berbuat sadis atau tindakan radikal lainnya, meskipun perbuatan sadis itu merugikan orang lain,” ujar Alex.
Sebagai putra asli Medan Labuhan, Alex mengajak seluruh komponen masyarakat untuk sama-sama mencegah aksi-aksi geng motor sekaligus membantu tugas-tugas Polri dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan nyaman. (att)