MEDAN (Berita): Tim pelatih panahan Sumatera Utara telah menyiapkan psikolog sebagai motivator agar atletnya percaya diri menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Pasalnya M Bening Firmansyah dkk bakal menghadapi pemanah yang berpengalaman, termasuk atlet yang baru saja berlaga pada Olimpiade 2024 Paris.
“Mereka ini kan rata-rata masih di bawah usia 18 tahun, jadi masih perlu pendamping,” jelas pelatih Budiono, saat memimpin latihan atlet Pelatda PON Sumut di kawasan Jalan Pancing, Medan, Senin (12/8).
“Makanya, nanti kita bakal hadirkan psikolog untuk bisa memberikan motivasi ke atlet. Harapannya, mereka percaya diri menghadapi atlet pengalaman, termasuk atlet Olimpiade,” tambahnya.
Budiono mengaku mentalitas dan rasa percaya diri menjadi faktor penting pada pertandingan panahan.
Mengingat fokus bidikan menentukan nilai anak busur yang menancap di lingkaran papan.
Selain psikolog, pihaknya juga bakal bermohon tambahan tenaga tim pelatih untuk mendampingi 18 pemanah Sumut berlomba, demi efektivitas kerja tim saat pertandingan di Aceh bulan September mendatang.
“Kita juga perlu agen untuk mengambil anak panah dan rencana kita minta empat lagi untuk mengurusi 18 atlet,” beber Budiono.
Rencananya, para atlet akan menjalani simulasi pertandingan selama 10 hari demi memantapkan pelatda penuh yang memasuki program khusus.
Simulasi vital supaya atlet tidak merasa canggung atau demam panggung saat PON berlangsung.
“Atlet juga bisa merasakan langsung atmosfer pertandingan resmi, termasuk perangkat pertandingan seperti wasit dan panitia. Nanti akan kita buat lapangan ini seperti area pertandingan PON,” ucapnya.
“Simulasinya akan kita buat, nanti ada timer. Mungkin minggu ketiga kita buat selama 10 hari,” lanjut Budiono.
Terkait persaingan, Budiono tidak memungkiri atlet pelatnas bakal diunggulkan pada PON 2024.
Sebut saja daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang memiliki pemanah nasional. Meski begitu, Budiono tetap optimis Sumut bisa mengambil peluang dengan motivasi lebih dari atlet.
“Psikolog sudah menyampaikan jika jumpa atlet pelatnas biasa-biasa saja. Mungkin atlet pelatnas juga bakal ada beban.
Saya juga selalu bilang sama anak-anak, tidak peduli dengan hasil nanti, yang penting kalian berangkat dengan dibiayai daerah,” ujarnya lagi.
Rencana tim panahan Sumut akan berangkat ke Aceh pada 7 September dan pertandingan mulai 10 September.
Namun pihaknya masih berkoordinasi dengan KONI agar bisa datang lebih awal, minimal 5 September agar bisa punya waktu lebih beradaptasi dengan venue Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
“Kabarnya, angin di Stadion Harapan Bangsa pada September nanti cukup kencang dan kebetulan dekat dengan laut.
Memang semua atlet mengalami masalah yang sama, jadi kita perlu adaptasi lebih lama. Kita ingin buat atlet senyaman mungkin agar bisa tampil maksimal,” tekad Budiono.
Pada PON 2024, cabor panahan akan mempertandingkan 3 divisi dari disiplin Recurve, Compound dan nasional dengan total 18 medali emas yang diperebutkan.
Dari hasil open panahan pekan lalu, satu atlet Sumut sukses merebut predikat juara umum untuk kelas Junior.
Hasil ini menurut Budiono sangat penting sebagai bahan evaluasi sebelum berangkat ke Aceh.
“Kita persiapan khusus untuk melihat performa anak-anak. Kita sudah tahu apa kekurangan dan permasalahan di try-in. Kemudian kita perkuat di nomor beregu dan Mix tim,” pungkasnya. (Jsh)