MEDAN (Berita): Ketua Komisi 4 DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak mengkritisi pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Stella Maris, Jl Juanda/ Simpang Samahudi, Medan Maimun terkait dengan persoalan izin rumah sakit hingga area parkir.
Dimana, untuk area parkir digedung tahap kedua yang akan dibangun agar tidak lagi menimbulkan kemacetan dilokasi tersebut dan kapasitas parkir benar-benar tersedia.
” Kita harapkan proses pembangunan gedung RSIA Stella Maris agar seluruh perizinan PBG dilengkapi.Terutama area basemen parkir harus cukup jangan sampai menimbulkan kemacetan ,” kata
Paul Mei Anton Simanjuntak, Ketua Komisi 4 saat sidak ke lokasi bangunan
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Stella Maris, Jl Juanda/ Simpang Samahudi, Medan Maimun, belum lama ini.
” Lihat saja kemacetan yang timbul dikawasan ini setelah berdirinya rumah sakit ini, tidak ada area parkir sama sekali.Dan sekarang proses pembangunan untuk gedung tahap kedua harus ada area parkir yang cukup dan layak ,” sambung Paul.
Namun, hal ini tidak ditampik oleh management RSIA Stella Maris yang mengatakan untuk persoalan parkir telah dilakukan kerjasama kepada pihak pengelola Kompleks Multatuli.
” Untuk persoalan parkir kami saat ini melakukan kerjasama dengan pihak Kompleks Multatuli untuk mengunakan area basemennya.Jadi, kami lakukan sistem antar jemput untuk setiap pasien ,” kata Riaty Simbolon, Manager Operasional RSIA Stella Maris.
Juga, dikatakan Riaty pihaknya selalu melakukan kordinasi dengan pemerintah setempat dalam hal ini Lurah.
” Didalam proses pembangunan gedung tahap kedua ini area parkir sudah sesuai kebutuhan.Dan selama ini terkait dengan parkir kami selalu kordinasi dengan pihak kelurahan ,” katanya.
Andrew Budi Isnaini, Lurah Jati juga membenarkan persoalan parkir diwilayahnya.
” Disini ( Kelurahan Jati) terjadi kepadatan parkir.Jadi, untuk pembangunan gedung rumah sakit tahap kedua diperhatikan,” katanya.
Perwakilan Dishub Kota Medan sendiri juga mengingatkan agar area parkir dapat dipersiapkan.
” Untuk Amndal Lalin terutama area parkir jangan ada perubahan.Karena pembangunan gedung pertama telah menimbulkan dampak yang luar biasa.Jadi untuk gedung tahap kedua benar-benar diperhatikan area parkirnya jangan sampai tumpah ke Jl Juanda.Ini tidak boleh karena akan menimbulkan preseden buruk ,” katanya.
Dalam hal ini, Paul Mei Anton Simanjuntak mempertanyakan persoalan izin PBG dan juga Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung (SLF).
Riaty Simbolon, Manager Operasional RSIA Stella Maris mengatakan bahwa seluruh perizinan telah lengkap, tapi untuk SLF hingga kini belum ada.
” Kami izin lengkap seluruhnya, tapi SLF ini kami cek dahulu.Dan terkait dengan area parkir kami sudah menyiapkan diarea basemen ,” katanya.
Dalam sidak ini, Paul pun mengatakan akan membuat jadwal RDP bersama dengan pihak management RSIA Stella Maris.
” Ini tahap pertama kami turun ke lokasi.Langkah ini untuk mengetahui sejauh mana persoalan izin PBG agar tidak ada kebocoran PAD.Tapi, kami akan jadwal RDP kiranya semua berkas perizinan dapat dibawa ,” pungkasnya. (mz)