Malaysia Gencar Tawarkan Wisata Medis

  • Bagikan
Konsul Pelancongan/Direktur Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa (tengah) pada acara Musyawarah Daerah ke-6 ASITA DPD Sumatera Barat, Jumat (5/3/2021). Beritasore/ist
Konsul Pelancongan/Direktur Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa (tengah) pada acara Musyawarah Daerah ke-6 ASITA DPD Sumatera Barat, Jumat (5/3/2021). Beritasore/ist

MEDAN (Berita) : Menyongsong RGL/TCA Indonesia & Malaysia, gencar menggalakkan lagi wisata medis dan MICE Malaysia selama masa transisi ini.

Hal itu ditegaskan Konsul Pelancongan/Direktur Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa pada acara Musyawarah Daerah ke-6 ASITA DPD Sumatera Barat, Jumat (5/3/2021).

Oleh karena itu, kata Hishamuddin, Tourism Malaysia Medan bekerja sama dengan syarikat One Aero, yang merupakan Layanan Private Jet berobat ke Malaysia, yang menawarkan konsep sharing diantara calon penumpang lainnya.

Juga dapat membantu pengurusan approval MHTC (Malaysia Healthcare Travel Council) dan Immigration Clearance untuk masuk ke Malaysia.

Ia juga menyampaikan selamat kepada Ketua ASITA Sumatera Barat terpilih, Darmawi, dari Diva Ikhlas Tour, serta Emmy Said, Ghina Holidays selaku panitia acara Musda ke-6 ASITA DPD Sumatera Barat.

Dalam acara tersebut Hishamuddin berkesempatan bertemu dengan Ketua Umum ASITA Indonesia, Dr. Nunung Rusmiati membahas mengenai Reciprocal Green Lane/Travel Corridor Arrangement (RGL/TCA) Indonesia & Malaysia.

Ia juga berkesempatan untuk memberikan presentasi mengenai kondisi terkini pariwisata di Malaysia, di hadapan lebih dari 150 anggota ASITA Sumatera Barat dan Ketua Umum ASITA Indonesia, yang hadir dalam perhelatan tersebut.

Dalam presentasinya tersebut, ia menyampaikan mengenai Standar Operational (SOP) terbaru calon pasien dari Indonesia berobat ke Malaysia.

Untuk mendapatkan informasi terbaru seputar wisata medis selama pandemi, bisa menghubungi perwakilan MHTC di Jakarta, Indonesia melalui nomor whatsapp 081289710029 dan 081908989386, dan untuk info lebih lanjut mengenai profil MHTC dapat melihatnya di www.mhtc.org.my.

Hishamuddin juga bertemu dengan Miko Kamal, seorang pengacara, pengamat hukum, penulis, dan pakar tata kelola dari Universitas Bung Hatta, Kota Padang.

Menurutnya, pertemuan ini bukan kali pertamanya, ia sudah pernah bertemu dengan Miko Kamal sekitar 1 tahun lalu di acara ASTINDO Travel Fair pada bulan Februari tahun 2020.

Pertemuan Hishamuddin dan Miko Kamal tersebut diabadikan dalam sebuah buku yang ditulis oleh Miko Kamal sendiri, berjudul “Berkota, Berbangsa, dan Bernegara”.

Pada halaman 55, Miko menceritakan pertemuannya dengan Hishamuddin yang diberinya judul Think and Act Tourism, dimana Direktur Tourism Malaysia Medan tersebut berbagi pengetahuan dan pengalamannya memajukan pariwisata Malaysia.

Tentunya, pengetahuan dan pengalaman ia bagikan dalam obrolan hangat dan santai pada waktu itu sehabis berolah raga pagi, menyusuri Batang Arau, kota Padang, sangatlah bermanfaat bagi kemajuan pariwisata Sumatera Barat, khususnya Kota padang.

Tiga hari di Padang, Hishamuddin juga menyempatkan untuk bersilaturahmi dengan Komuniti Busines Forum Padang di Lanud Tabing, Padang, dan sempat bertemu dengan Wakil Gubernur Kota Padang, Audy Joinaldy.

Hishamuddin juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada Ketua ASITA Sumbar terdahulu, Ian Hanafiah atas hubungan dan kerja sama yang sudah terjalin sangat baik hingga saat ini antara Tourism Malaysia dengan ASITA Sumatera Barat.

Ia berharap dengan terpilihnya Ketua ASITA yang baru, Darmawi, dari Diva Ikhlas Tour, dapat memberikan semangat dan inspirasi baru di tengah-tengah tekanan terhadap industri pariwisata setelah wabah Covid-19 melanda dunia.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama Kerajaan Malaysia melanjutkan Perintah Kawalan Pergerakan Pemulihan (PKPP) di seluruh negara bagian Malaysia, hingga akhir bulan Maret 2021. Pengecualian PKPP adalah di Selangor, Kuala Lumpur, dan Sabah, serta lokasi tertentu yang menerapkan PKP Bersyarat (PKPB), atau PKP Diperketatkan (PKPD).

Selain itu, Malaysia juga memberlakukan status darurat sebagai langkah proaktif mengekang dan menstabilkan kasus harian positif Covid-19, hingga 1 Agustus 2021 atau hingga tanggal yang lebih awal jika kasus positif Covid-19 dapat dikontrol dan diturunkan secara efektif.

Kerugian yang dialami oleh sektor pelancongan Malaysia tahun 2020 sebesar mencapai -73 miliar ringgit karena penutupan perbatasan negara yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Sepanjang Januari hingga Desember 2020, sektor pelancongan Malaysia mencatat kedatangan pelancong asing sebanyak 4.332.722 pelancong, penurunan -83,4 persen berbanding dengan periode yang sama, dengan 26.1 juta pelancong.

Pendapatan dari sektor ini dalam tempoh tersebut mencapai 12.6 miliar ringgit, penurunan 80,9 persen berbanding 2019 yang mencapai 86.1 miliar ringgit. Pendapatan per kapita sektor ini juga mencatatkan penurunan -11.3 persen dari 3,3 miliar ringgit pada tahun 2019 kepada 2,9 miliar ringgit pada tahun 2020.

“Kita semua berharap, agar pandemi ini bisa segera teratasi, industri pelancongan beransur pulih, dan aktiviti melancong ke luar negara bisa dilakukan lagi dengan aman dan nyaman,” pungkasnya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *