MEDAN (Berita): Pihak Kecamatan Medan Kota telah meminta maaf kepada umat Islam sekaligus mengakui kekhilafan di depan perwakilan ormas Islam, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan Dr H Hasan Matsum, MA, ustad Zulfikar dan ustad Azhar Nasution serta tokoh masyarakat di Kecamatan Medan Kota.
Pertemuan berlangsung setelah kejadian pada 19 Pebruari 2025 lalu di Kantor MUI Medan menghasilkan kesepakatan tabayun (selesai secara Islam-red).
“Persoalan saat pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kecamatan Medan Kota beberapa waktu lalu, sudah selesai dan ke depan lebih selektif, tidak akan terulang kembali,” imbuh Camat Medan Kota DR Raja Ian Andos Lubis, SSTP, MAP.
Camat Medan Kota itu berbicara pada wartawan di Kantornya Jalan Stadion Medan, Jumat (14/3/2025) menjawab pertanyaan sekelompok warga yang demo berteriak-teriak pencopotan Camat Medan Kota, perihal kejadian saat acara MTQ Tingkat Kecamatan Medan Kota, beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, persoalan itu sudah selesai dan kembali ke ulama. Dia juga sangat heran dengan aksi demo di kantornya itu, kemarin, ditengah kekhusukan umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1446 Hijriah.
“Seandainya mereka datang baik-baik untuk berdiskusi, kan lebih baik dan akan menjelaskan sebagaimana kesepakatan bersama yang telah dilakukan dengan para ulama dan tokoh agama sebelumnya,” jelas Camat itu lugas.
Pada acara MTQ tingkat Kecamatan Medan Kota itu, lanjutnya lagi, pihak Kelurahan berpartisipasi menghadirkan masyarakat untuk meramaikan dan menyukseskan acara budaya.
Saat acara pawai budaya karnaval di Jalan SM Raja, Kelurahan Pandau Hulu 1 yang mayoritas penduduknya 85 persen etnis Tionghoa, menampilkan tarian gongsi selama 1 menit. Sedangkan Kelurahan lainnya menampilkan budaya dan karnaval serta pengamen jalanan.
Tarian gongsi inilah yang mendapat respon negatif masyarakat itu, lagi pula sebelumnya tidak ada gelar gladi resik pada acara pawai budaya pada MTQ Tingkat Kecamatan Medan Kota di dalam Gedung Alwashliyah Jalan SM Raja Medan.
Begitupun, jelas Camat Medan Kota yang sebelumnya menjabat Sekcam Medan Baru serta Lurah Pandau Hulu itu, setelah kejadian langsung melakukan pertemuan dan meminta maaf dan mengakui kekhilafan kepada umat Islam di Medan.
“Walaupun Kelurahan Pandau Hulu 1 yang menampilkan peserta pawai sehingga mendapat aksi protes beberapa warga itu, sebagai atasan tetap bertanggung-jawab dan langsung mengadakan pertemuan dan menyatakan permohonan maaf,” imbuh DR Raja Ian Andos Lubis yang sarjana Dakwah dengan mata kuliah Al-Qur’an dan hadis tersebut.
Menyinggung tentang kegiatan keagamaan warga saat menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah di Kecamatan Medan Kota, Camat Medan Kota yang mengaku putra-putrinya sekolah Tahfiz Qur’an itu, menyebutkan, sangat padat mulai acara Jumat berkah, bagi takzil kepada warga, mengadakan tadarus tiap Jumat dan pengajian secara berkeliling di Kelurahan dan kegiatan keagamaan secara rutin lainnya.
Untuk ke depan, kejadian ini tidak akan terulang lagi dalam penyelenggaraan MTQ di Kecamatan Medan Kota. Khusus untuk peserta kegiatan pawai budaya, lebih selektif dalam menampilkan peserta dari Kelurahan yang berpartisipasi, tegas Camat Medan Kota itu mengakhiri. (MZ)