MEDAN (Berita): Andre Rivai Sibarani pernah sukses tangani kenshi Papua Barat dan Kalimantan Timur.
Pelatih kempo ini berharap dapat menularkan sukses yang sama saat menangani para kenshi Sumatera Utara di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Saya pernah bersama-sama pelatih lainnya menangani kenshi Papua Barat pada PON XX dengan raihan satu emas dan satu perunggu,” kenang Sibarani, Kamis (22/8).
“Juga asisten pelatih PON XVII Kaltim dengan raihan dua emas dan tiga perunggu.
Saat dipercaya melatih di Sumut, saya berharap dapat mengulangi raihan yang sama,” ujarnya lagi.
Ditemui wartawan di pemusatan latihan Asrama Haji Medan, Sibarani mengatakan pengalaman melatih di dua provinsi tersebut merupakan modal berharga untuk menangani tim kempo PON Sumut.
“Paling tidak saya bisa mengukur kemampuan para kenshi yang saya tangani dan membandingkannya dengan kemampuan kenshi daerah lainnya,” jelasnya.
Selain itu menurutnya, para pelatih sepakat untuk memanggil atlet pemula dengan pengertian belum memiliki pengalaman bertanding.
“Memang ada plus minusnya kita memilih atlet pemula. Tapi berdasarkan pengalaman, atlet pemula lebih gampang untuk dibentuk mentalnya dan diberi motivasi,” ucap Sibarani.
“Satu-satunya kelemahan mereka adalah kurangnya pengalaman bertanding,” tambahnya.
Namun katanya, sisi mental para kenshi sudah berhasil dibenahi setelah mendatangkan psikolog beberapa waktu lalu.
“Artinya secara mental, kenshi kita sudah benar-benar siap untuk bertanding,” klaim Sibarani.
“Sedangkan fisik dan teknik sudah benar-benar ditempa selama menjalani pelatihan. Mereka sudah sangat siap,” katanya menambahkan.
Terlebih setelah memasuki pemusatan latihan penuh yang digelar Disporasu dan KONI Sumut di Asrama Haji Pangkalan Manshur Medan.
Menurutnya, sejak memasuki pemusatan latihan, banyak perubahan yang terjadi pada atlet.
“Kami bisa lebih fokus memantau perkembangan atlet, terutama masalah latihan, disiplin dan jam istirahat para atlet lebih teratur,” ungkapnya.
Kempo Sumut menurunkan 21 kenshi masing-masing 7 putra dan 14 putri pada PON 2024. Mereka akan turun di nomor Randori (delapan kelas) dan Embu (tujuh kelas).
Sebagai pelatih nomor Randori (tanding), Sibarani sudah memahami peta kekuatan kempo provinsi lain.
Sedangkan lawan berat di nomor Randori adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan di nomor Embu selalu didominasi Jawa barat.
Dia berharap, semangat para kenshi dapat terus terjaga karena selama ini minim pengalaman bertanding.
“Kami optimis minimal mampu meraih satu medali emas, karena patokan pada Kejurnas 2022 lalu, Kempo Sumut meraih dua emas, satu perak dan sembilan perunggu,” pungkasnya. (Jsh)