Usia Muda Semakin Banyak Menderita Gangguan Saraf

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Penderita gangguan kesehatan saraf semakin kini tidak hanya didominasi orang-orang yang berusia 50 dan tahun saja namun usia muda pun rentan mengalaminya.

“Kalau dulu , usia 50 dan 60 tahun baru terjadi gangguan keseimbangan saraf. Kini usianya semakin muda, umur 30 dan 40 tahun kini sudah jamak ditemui penderitanya,” ujar Prof.Ridha Dharmajaya, dokter spesial bedah saraf di Medan, Kamis (3/8).

Dijelaskan Prof Ridha, semakin muda pasien sekarang ini sedikit banyak dipengaruhi style dan habbit keseharian. Banyak penyebab penyakit gangguan saraf. Salah satunya sedikit banyak karena penggunaan gadget yang tidak sehat. “Kebiasaan membungkuk, tengkurap dan tidur ketika menggunakan gadget akan berpengaruh besar pada terjadinya keluhan di badan, leher dan mata, ” terang Guru Besar  USU ini.

Untuk itu, tambah Prof Ridha,  perlu edukasi dan pemahaman yang benar tentang teknologi gadget. Kebiasaan aktif bergerak juga perlu dilakukan. Kebiasaan menekuk leher misalnya sekian lama ketika menggunakan gadget sekian tahun ke depan akan semakin terbukanya seseorang terdampak pada text next syndrome dan saraf kejepit.

“Dan  sekarang ini sudah jadi fenomena umum pemakaian gadget sejak usia dini,” pungkas  Inisiator Gerakan Gadget Sehat tersebut.(m27)

Usia Muda Semakin Banyak Menderita Gangguan Saraf

MEDAN (Berita): Penderita gangguan kesehatan saraf semakin kini tidak hanya didominasi orang-orang yang berusia 50 dan tahun saja namun usia muda pun rentan mengalaminya.

“Kalau dulu , usia 50 dan 60 tahun baru terjadi gangguan keseimbangan saraf. Kini usianya semakin muda, umur 30 dan 40 tahun kini sudah jamak ditemui penderitanya,” ujar Prof.Ridha Dharmajaya, dokter spesial bedah saraf di Medan, Kamis (3/8).

Dijelaskan Prof Ridha, semakin muda pasien sekarang ini sedikit banyak dipengaruhi style dan habbit keseharian. Banyak penyebab penyakit gangguan saraf. Salah satunya sedikit banyak karena penggunaan gadget yang tidak sehat. “Kebiasaan membungkuk, tengkurap dan tidur ketika menggunakan gadget akan berpengaruh besar pada terjadinya keluhan di badan, leher dan mata, ” terang Guru Besar USU ini.

Untuk itu, tambah Prof Ridha, perlu edukasi dan pemahaman yang benar tentang teknologi gadget. Kebiasaan aktif bergerak juga perlu dilakukan. Kebiasaan menekuk leher misalnya sekian lama ketika menggunakan gadget sekian tahun ke depan akan semakin terbukanya seseorang terdampak pada text next syndrome dan saraf kejepit.
“Dan sekarang ini sudah jadi fenomena umum pemakaian gadget sejak usia dini,” pungkas Inisiator Gerakan Gadget Sehat tersebut. (att)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *