MEDAN (Berita): Consulate General of Malaysia in Medan bersama Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar “Celebration of The 57th Association of South East Asian Nations (ASEAN) Day” di Digital Learning Building Centre kampus itu, Rabu (14/08/24).
Kegiatan itu menjadi momen penting untuk memeringati perjalanan panjang kerja sama dan persatuan negara-negara Asia Tenggara. Hadir di acara itu Pj Gubernur Sumatera Utara Dr Drs H Agus Fatoni MSi diwakili Sekda Sumatera Utara Ir Arief Sudarto Trinugroho MT dan Konsul Jenderal Malaysia di Medan H E Shahril Nizam Abdul Malek serta Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin SSos MSi.
“Perayaan 57 tahun ASEAN merupakan momen penting dalam sejarah negara-negara Asia Tenggara yang memprakarsai pendirian sebuah organisasi yang menjadi simbol kerja sama, persatuan, dan stabilitas,” kata Rektor USU Prof Muryanto Amin.
Pada kesempatan itu rektor menyampaikan terima kasih kepada Konsulat Jenderal Malaysia di Medan yang telah menginisiasi kegiatan ini dan menggandeng USU sebagai mitra.
“Ini merupakan kehormatan bagi civitas akademika USU untuk berpartisipasi dalam merayakan 57 tahun berdirinya ASEAN,” ungkapnya.
Dijelaskannya, sebagai institusi pendidikan, USU membuka peluang kerja sama dan mendukung gagasan-gagasan yang mengedepankan kolaborasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini diharapkan dapat turut berkontribusi dalam meningkatkan kemajuan dan kemakmuran negara-negara kawasan ASEAN.
“Semoga cita-cita para pendiri ASEAN dapat terwujud melalui langkah-langkah kolaboratif yang dikembangkan dari forum ini,” ujarnya.
Kepala Pusat Studi ASEAN USU Dr Jelly Leviza SH MHum menjelaskan, kegiatan ini bukan merupakan kerja sama yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya, telah ada kerja sama dengan model serupa.
“Kegiatan selebrasi seperti ini diharapkan dapat menjadi wadah informasi bagi mahasiswa, akademisi di USU, dan praktisi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai ASEAN,” katanya.
Dr Jelly menyebut program ini melibatkan mahasiswa sebagai audiens utama. Dia berharap ke depan mahasiswa dapat lebih memahami ASEAN dengan cara yang lebih mendalam, mengenali kompleksitas isu-isu yang muncul di dalam ASEAN, serta menyadari cakupan ASEAN yang sangat luas dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya, yang mencakup tiga pilar ASEAN.
“Mahasiswa sebagai generasi penerus perlu memahami kompleksitas isu-isu ASEAN, baik dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, maupun sosial budaya,” pungkasnya. (aje)