BANDUNG (Berita): Bio Farma, sebagai induk Holding BUMN Farmasi menandatangani surat perjanjian dengan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau dikenal dengan Indonesian Aid Kementerian Keuangan RI, untuk melaksanakan paket pekerjaan penyediaan vaksin pentavalent tahap II untuk Dukungan Program Vaksinasi Pentavalent di Nigeria.
Siaran pers yang diterima dari R Rifa Herdian, Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Senin (12/6) mengatakan
penandatanganan dilakukan oleh Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki dan Direktur Investasi dan Penyaluran Dana Indonesian Aid/ LDKPI, Iwan Nur Hidayat di Kantor Pusat Bio Farma Bandung pada Jumat, 9 Juni 2023.
Bio Farma kembali menyiapkan 850 ribu dosis vaksin pentavalen (merk dagang Pentabio) yang diserahkan pada 11 Juni 2023 di Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta untuk memenuhi program hibah vaksin tahap ke II dari Indonesian AID /LDKPI Kementerian Keuangan RI kepada Pemerintah Nigeria.
Penyaluran vaksin pentavalen dilakukan dalam dua tahap. Penyaluran tahap pertama telah dilakukan pada bulan Maret 2023 sebanyak 730 ribu dosis dan penyaluran tahap kedua sebanyak 850 ribu dosis dilakukan pada Juni 2023, sehingga total vaksin pentavalen yang dikirimkan adalah 1,5 juta dosis.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya mengatakan bahwa langkah ini merupakan realisasi komitmen Holding BUMN Farmasi dalam mendukung program pemerintah untuk menjaga ketahanan kesehatan dunia.
“Telah menjadi komitmen bagi Bio Farma sebagai Holding BUMN Farmasi untuk mendukung program pemerintah, dalam kerjasama di bidang kesehatan yang bertujuan untuk menjaga ketahanan kesehatan global.
Hal ini akan menjadi program yang berkelanjutan dengan Pemeri
ntah Nigeria,” tutur Shadiq.
Ia menjelaskan produk vaksin yang diserahkan kepada Pemerintah Federal Nigeria ini sebagai salah satu bentuk solidaritas global untuk mendukung kesetaraan dalam mendapatkan Vaksin.
“Produk Vaksin yang diserahkan kepada Pemerintah Nigeria adalah produk unggulan dari Bio Farma dengan kualitas yang telah memenuhi standar dunia yaitu Pre-qualified WHO (sertifikasi WHO),” tambahnya.
Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan Indonesian AID kepada Bio Farma.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Indonesian AID /LDKPI Kementerian Keuangan RI yang telah memberi kepercayaan kepada Bio Farma dalam menyediakan vaksin untuk dihibahkan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Nigeria atas kepercayaan penggunaan produk vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma untuk digunakan sebagai program imunisasi nasional di Nigeria.
Kami berharap ke depannya Bio Farma dapat bekerja sama dengan Nigeria dalam menyehatkan masyarakat Nigeria juga global,” papar Sri.
Kedepannya Bio Farma berencana akan melakukan kerja sama teknologi transfer untuk vaksin Pentavalen dengan mitra Perusahaan farmasi lokal di Nigeria.
Jumlah penduduk dan angka kelahiran yang tinggi di Nigeria serta wilayah regional Afrika Barat, menjadi peluang Bio Farma untuk melakukan ekspansi pasar vaksin dengan menjadikan Nigeria sebagai Hub produksi vaksin untuk kebutuhan program vaksin global. (wie)