bright PLN Batam : Siap Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Di Indonesia

  • Bagikan
Direktur Utama bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa
Direktur Utama bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa

Batam ( Berita ) : Percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi jalan, menunjukkan keseriusan dan perhatian khusus pemerintah dalam menyongsong era kendaraan listrik.

Beragam rencana  strategis telah diumumkan kepada seluruh masyarakat untuk bersiap dalam menghadapi tantangan menjadi negara produsen dan konsumen kendaraan listrik kelas dunia.

Dalam kebijakan kendaraaan bermotor listrik ini, Pemerintah menargetkan nantinya dapat melakukan produksi BEV pada tahun 2030 dapat mencapai 600 ribu unit untuk roda 4 atau lebih, serta 2,45 juta unit untuk roda 2.

Dengan banyak kendaraan listrik di dalam negeri, pemerintah mengharapkan mampu menurunkan emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda 4 atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda 2.

Direktur Utama bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa menyatakan dalam percepatan kendaraan bermotor listrik di Indonesia, tentunya memerlukan infrastruktur yang kuat untuk mendukung program persiapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV).

“Dalam hal ini, PLN Batam beberapa waktu yang lalu telah meluncurkan 1 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan 5 unit Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di area Batam Centre, Nagoya, Tiban/Sekupang, dan Batuaji.

Dengan adanya stasiun-stasiun ini menjadi langkah nyata PLN Batam mendukung program Pemerintah dalam melakukan percepatan kendaraan listrik di Indonesia,” kata Nyoman, Jumat (22/10/2021).

Nyoman juga mengatakan merujuk dari PP Nomor 55 Tahun 2019 didalamnya mengamanatkan harus adanya stasiun pengisian listrik untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dalam ini menjadi tupoksi kami untuk menyediakan fasilitas tersebut.

Untuk itu PLN Batam terus bersiap untuk bisa menyediakan infrastruktur berupa SPKLU dan SPBKLU.

“Infrastruktur pengisian listrik untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai meliputi fasilitas pengisian ulang (charging) paling sedikit terdiri atas: peralatan Catu Daya Listrik, sistem kontrol artls, tegangan, dan komunikasi, serta sistem proteksi dan keamanan,” jelas Nyoman.

Nyoman juga menambahkan untuk SPKLU disediakan di lokasi; Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan parkiran umum di pinggir jalan raya.

“Kedepan nanti pastinya akan lebih banyak SPKLU yang akan dibangun PLN Batam yang dengan standar yang telah ditentukan oleh Pemerintah dan untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat pengguna kendaraan bermotor listrik.

PLN Batam juga akan terus berinovasi dalam mendorong dan mendukung program pemerintah yang berkaitan dengan ketenagalistrikkan,” tegas Nyoman.

Nyoman menambahkan, masih banyaknya tantangan bagi kita semua untuk menuju era kendaraan listrik tersebut, serta menciptakan ekosistem dalam pengembangan EV diperlukan keterlibatan para pemangku kepentingan yang meliputi industri otomotif, produsen baterai, dan konsumen, serta yang tidak kalah penting ketersediaan infrastruktur seperti charging station atau SPKLU.

“Persiapan hingga dukungan dari kolaborasi semua pihak yang bersangkutan menjadi peran utama untuk bisa mewujudkan progaram kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi di Indonesia dan sehingga sinergitas demi mencapai tujuan bersama yang bebas emisi karbon pada tahun 2060 bisa tercapai,” tutup Nyoman. ( rel)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *