JAKARTA (Berita): Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah memberi ucapan selamat kepada Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto yang mendapat kenaikan pangkat secara istimewa dari negara.
Kenaikan pangkat istimewa berupa Bintang Empat, Jenderal Kehormatan, disematkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri, di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, pada Rabu (28/2/2024).
“Selamat Jenderal! Terima kasih Pak Jokowi telah menuntaskan rekonsiliasi ini dengan indah. Semoga ke depan bangsa kita bersatu dan kuat. Amin YRA,” kata Fahri Hamzah, Kamis (29/2/2024).
Mantan Wakil Ketua DPR RI itu pun mengajak semua pihak, termasuk lawan-lawan politik Prabowo pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini, untuk menghentikan kecurigaan dan fitnah kepada mantan Pangkostrad itu.
Sekarang, Presiden Jokowi telah membaca yang sebenarnya bahwa Prabowo berhenti secara terhormat dari TNI, sehingga semua hoax yang berkembang sejak 1998 telah dibantah.
“Sekarang dalam dunia yang bergolak, rekonsiliasi kita perlukan! Sebagai angkatan Reformasi 1998, saya mengerti betapa getir perasaan pak Prabowo karena seluruh dosa Orde Baru, seolah harus beliau tanggung sendiri.
Tapi beliau telan sepanjang masa itu sampai sekarang. Tak pernah sekalipun beliau melawan dan menjelek-jelekan TNI. Kesetiaan yang teruji!” ujarnya lagi.
Bahkan, Fahri sendiri mengaku pernah mendengar dari dekat dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi terhadap Prabowo Subianto dan ia pada kesimpulan kalau semuanya fitnah.
Dan mungkin fitnah itu yang menjadikan Prabowo sebagai ‘tumbal’ yang baik buat negara.
“Kata pak Prabowo, “Baiklah saya yang mengalah”. Sekali lagi, ia telan semua fitnah seperempat abad lamanya!” ungkap Fahri mengutip pernyataan Prabowo tersebut.
Namun sebentar lagi, masih menurut politisi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, jika tak ada aral melintang, Prabowo akan dilantik jadi presiden RI ke-8, dan Jokowi sebagai Panglima Tertinggi militer dan Kepala Negara, serta Kepala pemerintahan, melengkapi penghargaan militer kepada beliau.
“Mari kita terima rekonsiliasi ini! Bangsa besar ini harus melepaskan beban-beban masa lalunya agar ringan langkahnya ke depan.
Karena kita ingin menjadi negara besar dan memimpin manusia, “ikut serta dalam ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial”, sebagaimana amanat pendiri bangsa!” pungkas Fahri Hamzah. (rel/aya)